TAPANULI TENGAH - Para petani karet di Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), kembali tersenyum. Pasalnya, harga karet di sana mulai berangsur naik.
Seminggu terakhir ini kehidupan petani karet mulai bergairah, menyusul naiknya harga getah karet yang berkisar antara Rp 9.800 hingga Rp 10.500 per kg.

Naiknya harga karet ini membuat petani yang menggantungkan hidup dari hasil sadapan pohon rambung tersebut dapat bernapas lega. Pasalnya, harga karet yang selama ini hanya dihargai Rp 8.000/kg, membuat petani karet lumayan kewalahan untuk menutupi kebutuhan rumah tangga. Walau belum sesuai harapan, petani karet dapat sumringah saat bertemu sanak keluarga.

Mian salah seorang petani karet saat dihampiri Selasa (23/2/2021) mengatakan, harga getah karet saat ini sedikit membaik dari tahun Sebelumnya. "Tadinya masih kisaran delapan ribu rupiah, kini mulai naik,” ujar Mian.

Menurutnya, kenaikan harga yang berangsur-angsur ini disambut gembira oleh petani. Kini petani kembali bersemangat mengurus kebun karet, dan berharap harga getah karet kembali seperti beberapa tahun yang lalu, yang sempat menyentuh angka Rp 25 ribu/kg.

Dengan kenaikan harga getah, petani karet yang sebelumnya beralih profesi, kini kembali menyadap getah pohon rambung untuk menutupi kebutuhan pokok sehari-hari.

“Belum, sih. Namun secercah harapan sudah mulai terlihat,” sebutnya.

Masyarakat di wilayah ini juga sangat mengharapkan komitmen pemerintah mengatasi harga karet dunia yang terpuruk hingga awal tahun 2021. Harga karet alam sempat berada di level terendah menyusul sentimen negatif harga komoditas dunia serta ketidakpastian ekonomi global.

“Kita harapkan kenaikan ini terus berlanjut,” pungkasnya.