MEDAN - Salah satu kebutuhan dasar bagi manusia adalah lingkungan yang bersih, di mana kualitas udara, air, dan tanah, baik untuk melangsungkan kehidupan. Meskipun membutuhkannya, namun upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, masih jauh dari harapan. Seperti aspek persampahan, konsumerisme merupakan pemicu utama yang mendongkrak timbulan sampah.

Untuk menjawab ini, Komunitas Roda Hijau menginisiasikan kampanye peduli sampah dengan tagline #MedanMulaiMemilah. Harapannya, masyarakat di Kota Medan dapat mengimplementasikan gerakan ini agar pengelolaan sampah Kota Medan dapat menjadi lebih baik.

Ketua Komunitas Roda Hijau, Christella Suwongso menjelaskan, hadirnya komunitas ini adalah untuk membantu membenahi sistem pengelolaan sampah kota. Pengelolaan sampah memiliki serangkaian proses dan perlu partisipasi berbagai pihak. Adalah merupakan fokus Roda Hijau untuk memberikan edukasi, mendampingi dan memantau perkembangan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.

"Pada Senin (22/2/2021) nanti sampai Minggu (28/2/2021), kita akan mengadakan kampanye '#MedanMulaiMemilah'. Kita ingin warga Medan itu sudah mulai memilah sampah, dari rumah, dari kantor, pokoknya sudah harus mulai pemilahan. Karena pemilahan di sumber timbulan sampah merupakan kunci untuk pengelolaan sampah yang baik sampai hilirnya," ujar Christella, Sabtu (20/2/2021).

Untuk mewujudkan ini, pihaknya pun berkolaborasi dengan belasan kafe yang ada di Kota Medan. "Kita kolaborasinya seperti ini, dari Senin sampai Minggu, kafe yang sudah bekerjasama dengan Roda Hijau akan memberikan notecard edukasi dalam setiap orderan take away. Di kartu ini ada barcode yang bisa di scan, nanti muncul infokan apa saja jenis sampah yang bisa didaur ulang dan bisa dipilah dari rumah," jelasnya.

Untuk mengedukasi pengunjung dine in, di meja juga di set up tentcard. Pembagian note card dan penyusunan tent card adalah upaya untuk dapat mengedukasi masyarakat dengan kontak seminim mungkin, karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

Tak hanya itu saja, Komunitas Roda Hijau juga mendorong kafe kafe yang sudah bekerjasama agar dapat memberikan diskon kepada customer yang membawa wadah makan/minum sendiri.

"Dengan berkolaborasi dengan sejumlah kafe untuk memberi diskon, ini akan mendorong orang orang untuk membawa botol minuman sendiri, jadi enggak perlu beli lagi botol minum kemasan dan meminimkan timbulan sampah. Kalau ada kafe kafe kasih diskon, kan menggaet orang orang lah kan gitu. Hari Senin kamu bisa ke Lekker dapat diskon 20 persen kalau bawa tumbler sendiri, nanti Selasa kamu bisa ke Kome, Rabu kamu bisa kemana mana, kan seru. Seminggu itu masyarakat ada tempat tempat yang mereka bisa pergi untuk mendapatkan diskon kalau bawa botol sendiri. Mudah-mudahan dapat menjadi kebiasaan," tuturnya.

Di hari Sabtu dan Minggu, kafe kafe juga ditantang harus memilah sebagaimana customer di edukasikan.

"Mereka harus memilah ke beberapa jenis seperti kertas, plastik, dan organik. Kita akan sediakan trashbag dari singkong untuk mencerminkan konsep sustainable. Setelah dipilah, nanti akan kita angkut dari kafe kafe," terangnya.

Setelah diangkut, kelompok masyarakat binaan Roda Hijau akan kembali memilah sampah secara spesifik lagi. "Misalnya di dalam trashbag untuk daur ulang dalamnya ada karton dan plastik, nah ini akan kita pilah sekali lagi. Kalau ada botol mineral, labelnya dibuka. Setelah dipilah lebih spesifik baru kita jual ke pengepul. Nanti kita bagi hasil dengan kelompok binaan kami," bebernya.

Dengan cara ini, sambung Christella, pengelolaan sampah di Kota Medan dapat di intervensi menjadi semakin baik. Sebab, ini merupakan salah satu contoh mengurangi beban sampah yang langsung dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Marelan.

"Di sana itu sudah hampir penuh, per hari sekitar 2 ribu ton sampah yang diangkut ke sana. Jadi kita perlu mengurangi beban sampah di TPA. Caranya bagaimana? Yakni dengan edukasi dan pemilahan dari sumber," tandasnya.

Selain dengan kafe dan kelompok binaan, Roda Hijau juga bekerjasama dengan berbagai pihak seperti influencer, media yang berperan sebagai humas kampanye dan mendesain media edukasi untuk Roda Hijau.

Begitupun, Christella mengakui, pihaknya tidak melakukan pengelolaan sampah yang disulap menjadi sebuah karya yang layak dijual.

"Kita tidak ada seperti itu. Kalau untuk memperpanjang umur materi, oke. Tapi kalau memperpanjang umur sampah, itu enggak efisien. Contohnya begini, kayak tas tas (dari sampah daur ulang_RED) itu, penerimaan masyarakat itu kurang, jadi jangan kita paksakan. Dan kalau materi itu bisa didaur ulang menjadi produk kembali seperti botol PET menjadi botol PET kembali, ya udah seperti itu aja, jangan buat apa dan apa, karena belum tentu juga pemasarannya oke. Intinya harus bisa menumbuhkan sirkular ekonominya," urainya.

Hingga saat ini, Roda Hijau yang berfokus di pengelolaan sampah terus gencar mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah sehari-hari dan mengintervensi di sumber timbulan sampah.

"Kita tidak akan fokus pada tahap pengolahan sampah saja. Karena itu adalah hilir dari pengelolaan sampah dan akan butuh investment, butuh SDM, kita belum nyampe kesana. Kita membenahi sistem pengelolaan sampah di Kota Medan dengan kapasitas kita sekarang dan dimulai dari hulu pengelolaan sampah, yaitu sumber timbulan sampah. Jadi bagaimana supaya keluarga mengerti memilah sampah, membuang sampah secara on time, dan penjemputannya itu juga terpilah, sehingga sampah itu tidak semuanya langsung diangkut ke TPA," harapnya.

Aksi ini juga, imbuh Christella kembali, dilakukan sekaitan dukungan Roda Hijau dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.

"Hari Peduli Sampah Nasional ini dicanangkan 21 Februari 2005 setelah tragedi longsor di TPA Leuwigajah yang memakan kurang lebih sebanyak 150 korban jiwa. Jadi Hari Peduli Sampah Nasional ini moment yang besar bagi kami yang di bidang pengelolaan sampah. Jangan sampai kejadian di TPA Leuwigajah itu terjadi di sini," harapnya.

Untuk itu, Christella berharap, sudah saatnya warga Kota Medan dan pemangku kepentingan lainnya turut serta dalam kampanye '#MedanMulaiMemilah'.

"MedanMulaiMemilah adalah satu langkah kita bersama untuk mengurangi beban pengelolaan sampah di Kota Medan. Kami berharap ini akan menjadi sebuah gerakan yang memberikan para kolaborator dan masyarakat foretaste tentang serangkaian aktivitas yang diperlukan dalam pengelolaan sampah dan tergerak untuk melanjutkan ini dengan konsisten," harap Christella kembali.

"Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kafe yang sudah berkolaborasi dengan Komunitas Roda Hijau, bisa cek instagram kita di @roda.hijau," tutup Christella.