MEDAN - Aktivis anti korupsi, Fakhrurozi yang dianiaya orang tak dikenal di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), meminta perlindungan Polda Sumatera Utara.


Dengan kondisi botol inpus yang masih terpasang di tangannya, Fakhrurozi menyambangi markas Polda Sumut yang berada di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (6/2/2021).

Kedatangannya untuk meminta perlindungan hukum, karena dikeroyok 3 orang suruhan diduga koruptor di Kabupaten Sergai.

Rozi tiba di depan Mapolda Sumut sekira pukul 11.00. Dia datang sendirian dengan botol inpus yang masih menancap di tangan, karena lari dari rumah sakit.

"Meminta perlindungan dan pengamanan atas kenyamanan dan keselamatanku. Aku lari dari rumah sakit, karena di rumah sakit pun dicari-ciri kelompok mereka (pelaku)," ujar Rozi.

Rozi menerangkan, dia terpaksa lari dari rumah sakit, karena merasa keselamatannya terancam.

"Keselamatanku terancam, diteror. Kalau pun aku balik ke rumah sakit itu, aku minta pengamanan bang. Anggota di luar juga dikejar dan diincar mereka (pelaku)," sambung Ketua LSM OMMBAK ini.

Meski sudah melapor ke Polres Sergai, lanjut Rozi, dirinya merasa tidak yakin aman. Sampai saat ini tidak ada respon dari pihak Polres Sergai.

"Aku sudah melapor ke Polres Sergai, namun seakan diabaikan, maka saya meminta perlindungan hukum ke sini (Poldasu)," kata Rozi.

Pengurus DPD KNPI Sumut ini juga menceritakan, pada 4 Februari 2021 sekira pukul 00.05 dini hari, dirinya dipukuli beberapa pria agar tak melakukan aksi unjuk rasa lagi atas dugaan korupsi dana desa di Kabupaten Sergai yang sedang disorotinya.

Setelah melapor ke Polres Serdang Bedagai, dengan bukti laporan nomor: STTLP/ 21/II/2021/SU/RES Sergai tanggal 4 Februari 2021, Rozi diopname di RS Melati Perbaungan. Namun dia mengaku, Jumat 5 Februari 2021 malam, menerima teror dari banyaknya Orang Tak Dikenal (OTK) yang berkumpul di depan rumah sakit, dan ada beberapa pria hilir mudik di ruang tempat dia dirawat.

"Bahkan teman yang pulang membesuk diikuti orang tak dikenal. Khawatir, Subuh ini saya keluar dari rumah sakit dan meminta perlindungan hukum ke Polda Sumut," kata Rozi.

Rozi belum mengetahui proses lanjutan laporan yang dibuatnya di Polres Sergai atas pemukulan dirinya oleh 3 orang di Kafe R Two D Jalan Simpang Tiga Perbaungan, Kamis 4 Februari 2021 dini hari.

Dalam laporan, Rozi mengaku dipukuli oleh Fadly Tarigan dan kawanannya yang diterima Bripka Jhon Hendry Hutabarat di Polres Sergai.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang disampaikan informasi ini melalui Whats App, membalas dengan tulisan emotion tanda terima kasih.

Sebelumnya, Jumat 5 Februari 2021, Kombes Hadi Wahyudi mengaku akan mengecek laporan pemukulan aktivis anti korupsi Fakhrurozi ke Polres Sergai.

"Trimksh mas, nanti kita cek ke Polres," tulisnya di aplikasi WA.

Sementara, Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang yang beberapa kali dihubungi melalui telepon, Sabtu 6 Februari 2021, tak mengangkat meski nada sambungnya terdengar.