SIMALUNGUN - Jalan lintas Kota Siantar - Perdagangan, mengalami kerusakan yang cukup parah di Asahan, tepatnya di Jalan Sangnaualuh, Kabupaten Simalungun.
Akibat kerusakan jalan itu, arus lalu lintas sering sekali mengalami kemacetan. Bahkan, dijadikan manfaat bagi warga untuk melakukan pungutan liar (Pungli) dengan bermodalkan menimbun jalan rusak dengan menggunakan pecahan batu merah.

Jalan rusak tersebut bukan kali pertama terjadi, bahkan sudah berkali kali. Hanya saja kepedulian Pemerintah Kabupaten Simalungun (Pemkab) tampaknya tutup mata dengan rusaknya jalan tersebut.

Seperti halnya yang disampaikan seorang warga sekitar Boru Nasution. Ketika ditemui di sekitar jalan rusak, dia mengatakan, kalau jalan itu sudah berkali-kali diaspal namun tidak bertahan lama.

"Ini bukan kali pertamanya jalan lintas Siantar Perdagangan rusak, melainkan sudah berkali kali. Pernah memang diaspal tapi bagusnya hanya sebentar, setelah itu ya seperti ini lagi (Rusak)," terang boru Nasution kepada Go Sumut, Selasa (2/2/2021) sore tadi.

Menurutnya, kalau setiap hujan melanda, sepanjang jalan yang rusak itu tertutup dengan air sehingga sering pengendara sepeda motor masuk kedalam lubang yang tergenang oleh air hujan.

"Kalau bisa jalan ini cepatlah diperbaiki, karena kalau seperti ini terus bisa membahayakan pengendara sepeda motor dan juga pengendara lainnya, apalagi tahun semalam sempat terjadi kecelakaan disini, yang menewaskan 5 orang termasuk kakek dan cucu-cucunya yang ditabrak truk, seharusnya itu sudah menjadi gambaran bagi pemerintah, bukan malah membiarkan jalan ini terus begini," ungkapnya sembari tersenyum kecil.

Lanjutnya, apalagi selama jalan ini rusak, banyak kutipan liar (Pungli) dan itu pun yang ngutip bukan dominan orang sekitar sini (Sangnaualuh) melainkan orang lain, dan hasil uang dari kutipan mereka dijadikan untuk membeli tuak.