ASAHAN - Banjir di berbagai daerah di Kabupaten Asahan mulai surut, seiring intensitas hujan tidak lagi tinggi serta dibukanya tanggul penahan air sungai yang ditenggarai menjadi penyebab musibah terutama bagi tiga desa di Kecamatan Sei Kepayang.

Disisi lain, banjir ini menyebabkan minimnya ketersediaan air bersih bagi warga, karena sumur milik warga yang tercemar air kotor.

Merespon hal ini, Muhammadiyah Asahan bersama organisasi otonomnya, bersinergi dalam gerakan sosial bertajuk One Muhammadiyah One Respon (OMOR) menggalang dana dalam bentuk uang maupun barang yang bisa digerakkan untuk membantu masyarakat korban banjir, terutama memberikan fasilitas air bersih.

Dari penggalangan dana ini, Muhammadiyah Asahan menyiapkan dua unit tong berkapasitas 2000 liter untuk penyuplai air bersih bagi warga bekerjasama dengan PDAM Tirta Silau Piasa Asahan.

Sebelumnya, sejumlah lembaga yang terdiri dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Aisyiyah, Pemuda Muhamamdiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, serta berbagai majelis pendidikan dan sekolah tinggi dibawah naungan Majelis Pendidikan Muhammadiyah Asahan juga berpartisipasi aktif menggalang bantuan.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Asahan, Fachri Mizan Harsono menyebutkan, bantuan yang disalurkan ini diserahkan kepada dua desa, desa Pertahanan dan Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang.

"Kami mendapatkan informasi sulitnya mendapatkan air bersih pasca banjir disini. Oleh karena itu, sementara dilakukan penyediaan dua buah tong air masing masing berkapasitas 4 ribu liter ini yang airnya disuplai oleh PDAM sehingga masyarakat tidak bingung mendapatkan air bersih," ucapnya.

Kepala Desa Pertahanan, Iswan secara simbolis menerima bantuan tersebut mengucapkan terimakasih kepada Muhammadiyah Asahan atas bantuan dan perhatian yang diberikan. Diakuinya memang saat ini aktifitas perekonomian warganya belum pulih, sementara itu kehadiran bantuan tersebut dirasa cukup memberikan bantuan untuk penghibur warganya.

Sebagaimana diketahui, pasca banjir mereka masih membersihkan rumah. Sementara itu banyak juga masyarakat yang gagal panen karena sawah mereka terendam banjir.