MEDAN - Peserta Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba Tahun 2020 dampingan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Sumut, mulai berpraktik dengan membuat souvernir berupa kotak tisu dan souvenir khas Sumut. Lewat pelatihan dan produksi yang digelar di Kecamatan Medan Marelan ini, menghadirkan instruktur Purwantoko dan pendamping Hotni Fatima Pangaribuan yang juga pelaku usaha kerajinan etnik batak, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para peserta PKW.
 
"Dari pelatihan yang digelar ini, nampak semangat para peserta yang ingin berwirausaha, agar bisa mandiri," ujar Purwantoko, Jumat (11/12) 
 
Memang akunya, membuat souvernir ini butuh ketekunan dan kegigihan agar bisa meningkatkan perekonomian para peserta. Selain itu juga diharapkan dari produk yang dihasilkan ini juga menjadi ikon di Sumut dan para peserta bisa puas dengan pelatihan yang diikutinya.
 
"Harapan kita, para peserta bisa go nasional, sehingga bisa meningkatkan perekonomian," ujarnya seraya menegaskan pelatihan yang digelar ini diperuntukkan bagi anak-anak tidak mampu dan putus sekolah.
 
Dia menambahkan pelatihan ini sebenarnya memiliki potensi pasar yang menjanjikan. "Namun, memang tidak mudah. Meski susah payah, ketekunan, kegigihan dan semangat menjadi modal utama," ujarnya.
 
Memang ini sambungnya proses pengerjaannya seperti main-main. "Ini awalnya saja dan bisa dikembangkan kedepannya. Harapannya, para peserta ini nanti bisa menerima banyak orderan dengan kreativitas masing-masing," ujarnya.
 
Hotni dalam kesempatan tersebut mengatakan dalam kegiatan ini, dia menjadi mitra sekaligus penyedia bahan baku ulos. Tidak hanya itu saja, Hotni juga membantu memasarkan produk kerajinan yang diproduksi para peserta.
 
Dalam pelatihan ini, dia melihat adanya semangat dari para peserta. Namun masih perlu ditingkatkan, sehingga nantinya hasil yang diperoleh menjadi maksimal.
 
"Dalam praktik ini, masih ada yang tergantung mood dan kegiatan ini sebagai sambilan, "ujarnya seraya menambahkan untuk potensi pasar, akan melakukan penjajakan dengan restoran dan instansi-instansi pemerintah maupun swasta.
 
Sekretaris Iwapi Sumut, Sri Wahyuni Nukman didampingi Iin Zulaikha Rangkuti selaku sekretaris panitia PKW Toba Tahun 2020 dampingan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Sumut, dan Rini Gusti Dewi selaku bendahara panitia disela-sela praktik pembuatan produk menyebutkan program ini sudah berjalan sejak Oktober lalu dan diperuntukkan bagi warga kurang mampu dan yang putus sekolah, serta usianya 15-30 tahun.
 
Untuk Iwapi Sumut sendiri, para peserta pelatihan ini diikuti sebanyak 30 orang yang dibagi dalam dua kelompok di Medan Marelan dan Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Morawa.
 
Program PKW ini melibatkan 7 lembaga masing-masing, IWAPI, SMK Negeri 10 Medan, Fatayat  NU, Koppri PB PMII, SMKN 1 Percut Sei Tuan, Wanita Islam dan LKP Yuliza.
 
Para peserta diberikan bantuan alat, dan akan mengerjakan produk dengan kombinasi bahan ulos khas Sumut, seperti tempat tisu dan souvenir lainnya.  "Melalui program ini, mengajarkan agar peserta bisa mandiri," ujarnya.
 
Sri menambahkan, jumlah keseluruhan peserta PKW seluruh Indonesia itu mencapai seribu orang, berasal dari 5 wilayah destinasi wisata, diharapkan kelak bisa menjadi wirausaha muda yang mandiri.