MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melepas 70 tenaga kerja kesehatan profesional untuk bekerja di Jepang dan Arab Saudi.

Tenaga kerja ini merupakan lulusan dari Institut Kesehatan (Inkes) Medistra Lubuk Pakam dan Deli Husada Delitua.

Program pengiriman tenaga kerja ini sebut Edy sangat membantu visi misi pemerintah mengurangi pengangguran. Oleh karenanya, para peserta diharapkan menerapkan sikap loyalitas, esprit de corps (jiwa korsa) dan mampu bekerja sama di negara tempat bekerja.

“Di Jepang dan Arab tentu sangat berbeda dengan di sini, tidak bisa kita bawa kebiasaan buruk kita di sini ke sana. Jepang, mereka sangat disiplin, hidup bersih, tertib, jauh dari kebiasaan kita. Jadi saya harapkan kalian semua menerapkan tiga hal tersebut,” kata Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan di Aula Medistra, Jalan Sudirman Nomor 38 Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa (8/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi menepungtawari beberapa peserta yang mengikuti program G to G (kerjasama antar pemerintah) dengan Jepang dan Arab Saudi. “Semoga tercapai cita-cita kalian. Pandai-pandai membawa diri dan jangan lupa Tanah Air, Sumut. Bawa ilmu kalian di sana untuk mengembangkan Sumut,” kata Edy Rahmayadi.

Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mengaku bangga kepada para peserta yang mampu memenuhi standar tenaga kerja Jepang dan Arab Saudi.

“Saya selaku bupati sangat bangga dengan kalian semua. Dua negara ini memiliki standar yang tinggi untuk pekerja dan kalian bisa memenuhi itu. Semoga kalian bisa sukses di sana,” katanya.

Wakil Konsulat Jendral (Konjen) Jepang untuk Medan Takeshi Aoki mengatakan ini hanya bisa dicapai dengan kerja keras peserta, kerja sama stakeholder. Bahkan menurutnya saat ini lebih sulit, karena Jepang sendiri membatasi jumlah tenaga kerja yang masuk ke negaranya karena wabah Covid-19.

“Karena Covid-19, pemberangkatan ini harus ditunda dan jumlahnya juga dikurangi. Jadi kita bersyukur rekan-rekan semua lulus seleksi dan inilah yang terbaik. Pesan kami untuk peserta, di Jepang tentu setiap RS dan daerah memiliki standar yang berbeda, jadi cepatlah belajar dan beradaptasi,” kata Aoki.

Ketua Yayasan Medistra Lubuk Pakam Johannes Sembiring mengatakan pengiriman tenaga kerja ini sudah dilakukan sejak tahun 2008. HIngga kini ada 425 tenaga kerja dari Inkes Medistra dan Deli Husada Delitua yang sudah bekerja di luar negeri.

Turut hadir pada acara pelepasan ini Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah I Provinsi Sumut Ibnu Hajar, Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Syahrum, Rektor Inkes Medistra Lubuk Pakam dan OPD Pemprov Sumut.