BELAWAN - Puluhan warga yang didominasi emak-emak di Kecamatan Medan Labuhan mengamuk menghancurkan lokasi perjudian, Minggu (6/12/2020).

Kedatangan para warga yang mengamuk di lokasi perjudian di belakang Kantor Lurah Pekan Labuhan, tepatnya bantaran Sungai Deli ditengarai geram, karena aktivitas permainan haram tersebut terkesan dibiarkan bebas beroperasi tanpa ada penindakan polisi setempat.

Saat menggerebek tempat tersebut, emak-emak sempat dihalangi sejumlah pemuda yang menjaga lokasi dimaksud.

Meski demikian, tak menyurutkan nyali emak-emak yang dibantu pihak kelurahan untuk menghancurkan lokasi perjudian.

Selian lokasi judi, sejumlah gubuk dijadikan penyalahgunaan narkoba juga turut dihancurkan.

Menurut pengakuan salah seorang emak-emak, Ita mengatakan, aksi penghancuran ini merupakan buntut dari kegelisahan warga yang tidak tenang dengan maraknya judi dan sabu yang berdampak kepada anak dan suami tidak pulang ke rumah.

"Lokasi permainan judi dan narkoba sudah berlangsung lama bahkan bertahun-tahun tanpa ada penindakan aparat penegak hukum. Oleh karenanya, ada aksi dengan menghancurkan tempatnya tenang lah, karena selama ini dituduh ikut menikmati hasil," ucapnya.

Disebutkannya, dengan dihancurkan lokasi judi dan narkoba, ia bersama emak-emak lainnya berharap pemilik tidak lagi membuka usaha.

"Jika pemilik masih tetap membuka lokasi judi dan narkoba, kami akan mendatangkan massa lebih banyak lagi," sebutnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Medan Labuhan, Ustad Fachruni menyatakan sepakat dengan aksi emak-emak menghancurkan lokasi perjudian dan narkoba.

"Lokasi judi dan narkoba di Bataran Sungai Deli itu cenderung dibiarkan bebas luluasa beraktifitas. Oleh karenanya, emak-emak datang yang kemudian mengamuk dan menghancurkan," ujarnya.