SERGAI - Pelaksanaan debat publik pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Serdang Bedagai tahun 2020 yang diselenggaran Komisi Pemilihan Umum di Hotel Mercure Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Medan, berjalan lancar dan kondusif, Sabtu (14/11).
Calon Bupati Serdang Bedagai nomor urut 1 H Darma Wijaya terlihat santai menjawab semua pertanyaan, baik yang dilontarkan pembawa acara atau pasangan calon lain.

Mengangkat tema 'Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bebas Korupsi serta Kesejahteraan Masyarakat dan Pembangunan Yang Berkeadilan', acara debat disiarkan langsung oleh INews TV bekerjasama dengan KPU Serdang Bedagai.

H Darma Wijaya mengatakan, berkat dukungan dan doa para pendukung, relawan dan simpatisan, dia mengaku pede menjawab seluruh pertanyaan yang ada.

"Dapat salam dari Pak Wabup, Bang Adlin. Doakan beliau segera sehat. Dan Alhamdulillah berkat doa dan dukungan bapak ibu sekalian, saya bisa menjawab semua pertanyaan," ungkap Darma usai menjalani debat.

Dia mengaku, selama debar terlihat siapa yang panik dan grogi saat ditanyakan mengenai dana penanganan Covid-19. "Karna saya lihat sudah kegalauan itu, akhirnya saya pun tidak melanjutkan pertanyaan. Kelihatan siapa yang grogi dan panic," ujarnya sembari sorak pendukung Dambaan.

"Ini perkara berani dan tidak berani, kelihatan jika saya dan mereka tak sejalan. Jadi pemimpin jangan takut, yang penting semua itu transparan dan jujur kepada masyarakat," tambahnya.

Dalam debat itu, terlihat paslon 02 selalu melihat kopekan/contekan saat bertanya atau menjawab pertanyaan.

"Kita asli murni tanpa contekan, kalo mereka lihat sendirilah. Lebih baik tidak ada beban mental, buktinya semua terjawab. Mereka kehabisan akal, kita banyak cara untuk menyerang tapi dengan cara yang santun," bebernya.

Dirinya juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada tim kuasa hukum karena, sudah berjuang mencari keadilan demi Sergai yang Maju Terus.

"Kita lihat sendiri, kemarin PTUN memutuskan bahwa kita di jalan yang benar. Terbukti gugatan kita dimenangkan majelis hakim. Tapi kita masih menunggu putusan MA, sehingga memiliki kekuasa hukum tetap," jelasnya.

Di akhir pelaksanaan debat, H Darma Wijaya pun menutup statement closing dengan pantun. "Jalan-jalan ke Dolok Merawan, Singgah Sebentar di Bamban, Jangan lupa ke Pasar Satu, Kalo Bapak Ibu ingin Perubahan Jangan lupa pilih Nomor Satu," tutupnya mengakhiri.