MEDAN - Cukup banyak bahan-bahan alami (organik) yang bisa dijadikan produk obat dan kesehatan, tak terkecuali serai wangi dan daun sirih.

Di tangan Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Muhammad Sontang Sihotang S.Si M.Si dan Dra. Dara Aisyah M.Si Ph.D, air rebusan serai wangi yang selama ini terbuang percuma dicampur air daun sirih dan air kalsium organik ternyata bermanfaat sebagai filler spray antiseptic untuk menghambat atau mencegah penyebaran Coronavirus Diseas 2019 (Covid-19) baik dari luar maupun dari dalam tubuh.

Hal itu dijelaskan Muhammad Sontang dan Dara Aisyah saat melakukan transfer ilmu pengetahuan (knowledge) pembuatan Filler Adsorbent Chamber Antiseptic Alami (organik) kepada warga Kelurahan di Medan baru-baru ini.

Menurut Muhammad Sontang kepada GoSumut.com, Sabtu (24/10/2020), sebelumnya Tim Abdimas USU mentransfer pemanfaatan limbah kulit telur yang selama ini terbuang percuma sebagai bahan air rebusan berkalsium dengan serai wangi menjadi minyak atsiri sebagai sumber antiseptic alami, ternyata bermanfaat sebagai Filler adsorbent antiseptik untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Mitra UMKM Yess, merupakan wirausaha inovasi berbasis kalsium organik dan telah menjadi binaan Tim Abdimas USU selama 2 tahun. Mitra awalnya ditransfer produk berkalsium lalu ditransfer lagi terkait produk antisipasi Covid-19 dengan menggunakan tanaman serai wangi menjadi minyak atsiri berkalsium dari tanaman petani serai wangi di Kelambir lima, yang selama ini tidak laku terjual di pasaran (harga pasar sangat rendah).

Selanjutnya Muhammad Sontang dan Dara Aisyah melakukan transfer knowledge (alih teknologi) dalam pembuatan Filler Adsorbent Chamber Antiseptik Alami (organik) kepada warga didampingi mitra Abdimas USU UMKM Yess antara lain di Kelurahan Sukamaju dan Kotamatsum 3.

Kemudian mitra ditransfer pembuatan minyak atsiri berkalsium yang menghasilkan limbah air serai berkalsium, keduanya digunakan sebagai filler adsorbent antiseptic chamber dan sabun antiseptik berkalsium (sabun cair dan padat).

Hadir saat itu Lurah Kotamatsum III Mirnaloy SH, Camat Medan Kota diwakili Kasi Trantib Nayaruddin SH, para Kepala Lingkungan, ibu-ibu PKK dan undangan lainnya.

Dalam paparannya, Muhammad Sontang menjelaskan tentang bahan organik yang diolah ternyata juga dapat menjadi sarana makrifat menuju kebenaran untuk mendapatkan ridha dan kesehatan dari Allah SWT.

Begitu juga Dara Aisyah menjelaskan agar suatu produk thoyyiban (baik), hendaknya jangan memakai bahan subhat yang tidak diketahui sumber pembuatannya seperti bahan-bahan kimia. "Bahan-bahan alami (organik) sangat banyak di sekitar kita dan bisa dimanfaatkan secara optimal," terangnya.

Pelatihan transfer knowledge seperti di Kelurahan Kotamatsum 3 juga diwarnai penyerahan Bilik Chamber Spray Antiseptic aroma serai wangi dan daun sirih dari Tim Abdimas USU kepada BKM Masjid Thawalib Jalan Sm raja Gg. Thawalib Medan.***