MEDAN - Dukungan kepada pasangan Ir Akhyar Nasution bersama Salman Alfarisi dalam kontestasi pilkada Kota Medan semakin tak terbendung. Kali ini dukungan datang dari Lintas Agama yang berlangsung di Cafe Pondok 71 Jalan Iskandar Muda, Senin (19/10/2020) sore.
Dalam temu ramah yang dihadiri Hj Nurul Khairani Lubis, istri calon Walikota Medan nomor urut 1 ini menampung banyak aspirasi saat Akhyar - Salman memimpin Kota Medan.

Salah satunya disampaikan Dorlan Adoraida Simbolon. Dorlan berharap, Akhyar - Salman dapat menjadi pemimpin yang bisa membuat perubahan secara signifikan di Kota Medan.

"Semoga bapak duduk (menjadi Walikota Medan) dan selalu diberikan kesehatan. Saya Bu berbicara mengenai pendidikan, sejak 2014 lalu saya sudah banyak memberikan kursus secara gratis kepada anak anak yang kurang mampu khususnya di bidang keterampilan," ujar Dorlan membuka percakapan.

Keterampilan yang dimaksud, ungkap pemilik salah satu kursus di Kota Medan ini, yakni desain grafis, program word hingga akutansi agar anak anak yang tidak bisa melanjutkan kuliah, dapat langsung bekerja dengan keterampilan keterampilan yang telah diberikan.

"Saat ini sudah banyak anak anak didik kita yang sudah bekerja, bahkan hingga ke Kalimantan. Jadi bu, dalam kesempatan ini, saya ingin mengusulkan, soal fasilitas. Kita sebagai swasta ini kiranya dapat diperhatikan, apakah perhatian itu dalam bentuk fasilitas seperti komputer ataupun beasiswa untuk anak anak yang kurang mampu, agar masa depan mereka juga bisa lebih cerah dengan keterampilan yang kita berikan itu," terangnya.

Di tempat yang sama, Merita Br Sianipar mengaku, sudah banyak melihat kinerja Akhyar Nasution selama memimpin Kota Medan.

"Memang sudah kita liat kinerja Pak Akhyar dan sekarang lagi mencalonkan sebagai Walikota Medan. Mencantikkan Medan, memang itulah yang diinginkan masyarakat. Tapi bu, seperti di Gaperta, kebetulan saya tinggal di sana, kenapa kalau sudah jam 10 malam air mati, kalaupun hidup airnya butek. Tolong perhatikan rakyat kecil, lihat bagaimana kehidupannya, apalagi Covid melanda," ungkapnya.

Merita juga menyampaikan mirisnya kehidupan masyarakat khususnya di daerah pinggiran rel. "Saya liat anak anak di pinggiran rel. Mereka lewat dari dari rumah saya, saya tanya mau kemana, mereka jawab 'mau nyari botot'. Lah, kelen enggak sekolah? 'sekolah bu, tapi enggak ada HP android'. Kan sekarang ini sistem daring. Begitulah sedihnya saya rasa. Tolonglah perhatikan bu ketika bapak nanti sudah duduk, mereka ini generasi bangsa kita," akunya.

Tak hanya itu, Hotlan Silalahi turut menyampaikan unek uneknya. Sebelum ke inti pertanyaan, Hotlan mengaku, sebagai kaum milenial, pilkada ini membuat mereka apatis.

"Bukan Pak Akhyar, tapi yang sebelum sebelumnya. Kita dari milenial, lebih berbicara mengenai pelayanan publik, saat ini kami lihat masih kurang. Ketika kita mengurus KTP, itu kita masih kecolongan dengan calo calo. Kita tidak bisa membuktikan, tapi itulah yang terjadi. Kita sebagai pekerja, ketika kita sudah mengantri, pas giliran kita sudah istirahat. Kami orang muda harus bersuara," ucapnya.

"Sebelumnya kita melihat ke belakang belakang, politik itu rasanya untuk orangtua. Padahal itu beda. Kami di tempat kerja sudah apatis. Mungkin kalau bisa Pak Akhyar 5 tahun ke depan kenapa tidak? Tapi kami minta ruang. Kami orang muda di tempat kerja mengalami pengurangan jam kerja, honor, itu bukan salah walikota, tapi sebagai pejabat publik apa yang bisa ditawarkan untuk kami. Itulah masukan kita sebagai pekerja," timpal Hotlan kembali.

"Kami harapkan ada yang kami rasakan dari pejabat publik. Oh dia lah walikota kita. Selama ini kami gak tahu mau kemana curhat. Ini kebetulan kebutuhan kita, kalau ibu bisa fasilitasi, mungkin kita bisa berjodoh. Kami harapkan fasilitasi orang muda misalnya kami bisa sekolah ke S2 dan bisa kita ikuti jejaknya (Akhyar_RED) di kemudian hari. Misalkan ibu bisa berikan paling untuk melanjutkan pendidikan, mungkin kami bisa lebih giat lagi," tandasnya.

Harapan yang sama juga disampaikan Vera Debataraja selaku Relawan Pendukung AMAN dari Lintas Agama. Vera berharap, agar setelah terpilih nanti menjadi Walikota Medan, Akhyar diharapkan berbeda dari Walikota terdahulu.

"Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, agar Pak Akhyar benar benar menjadi Walikota yang ditunggu tunggu masyarakat selama ini, karena sosok beliau yang bisa memberi harapan itu, ini saatnya membuktikan," singkatnya.

Menjawab ini, Nurul menyampaikan, bahwa aspirasi dari warga akan dia teruskan ke sang suami, Akhyar Nasution. Makanya, imbuh Nurul, dalam visi misi AMAN mencakup kebutuhan seluruh masyarakat di Kota Medan.

"Apa yang menjadi aspirasi kita semua di sini, tentunya nanti akan saya sampaikan ke Pak Akhyar. Kita semua inginkan kebaikan dan kesejahteraan buat masyarakat," ujarnya.

Dalam program kerja periode 2021 - 2024, imbuh Nurul, hal itu menjawab terwujudnya Kota Medan yang cantik berkarakter, menuju kota masa depan yang nyaman dan bahagia warganya.