MEDAN-Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut pada tanggal 7-14 September lalu, menunjukkan masih adanya 17 persen responden yang yakin atau sangat yakin dirinya akan tidak tertular Covid-19. Tentunya bisa berdampak terhadap pengabaian 3M protokol kesehatan.

"Maka kita imbau agar masyarakat untuk tidak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Tetap pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun secara rutin," jelas Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB melalui siaran streaming youtubenya, Senin (19/10/2020).

Berdasarkan data rekapitulasi mingguan yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, sambungnya pada minggu ketiga bulan Oktober ini angka kesembuhan penderita Covid-19 sebesar 80,42 persen. Angka ini meningkat 3,60 poin dibandingkan pada minggu sebelumnya atau minggu kedua 76,82 persen.

"Angka kesembuhan di Sumut tersebut juga sudah melampaui angka nasional sebesar 78,8 persen," sebut Whiko.

Menurutnya, perolehan peningkatan angka kesembuhan itu didapatkan dari jumlah penderita sembuh yang lebih besar dibanding penderita konfirmasi baru di Sumut. Sementara, untuk angka kematian akibat Covid-19 diperoleh sebesar 4,18 persen atau sedikit meningkat 0,06 poin dibanding dengan periode minggu kedua yaitu 4,12 persen.

"Update data Covid-19 Sumut selama 11-18 Oktober, tercatat kasus konfirmasi sebanyak 12.035 orang. Jumlah ini bila dihitung selama seminggu terakhir, maka kasus konfirmasi baru meningkat 612 orang. Sementara, penderita Covid-19 yang sembuh yaitu 9.723 orang. Angka ini meningkat 899 kasus baru yang sembuh selama sepekan terakhir. Sedangkan penderita Covid-19 yang meninggal dunia jumlahnya 503 orang, meningkat 31 kasus baru seminggu terakhir. Untuk jumlah spesimen sudah mencapai 120.293 sampel, bertambah 11.331 sampel baru sepekan terakhir," papar Whiko.

Ia menyebutkan, kasus Covid-19 aktif dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan angka penurunan, hingga tanggal 18 Oktober jumlahnya 1.840 orang. Dari angka tersebut, 1.338 penderita isolasi mandiri dan 502 penderita isolasi di rumah sakit. "Jumlah 1.840 menurun 318 poin dibandingkan seminggu sebelumnya sebanyak 2.158 orang," ucapnya.

Whiko melanjutkan, penurunan penderita aktif merupakan indikator penting dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Dengan kata lain, penderita yang berpotensi menularkan virus corona semakin menurun jumlahnya.

Meski begitu, perlu diingatkan bahwa penderita aktif tersebut karena berhasil dideteksi. Sedangkan penderita Covid-19 yang belum terdeteksi atau OTG (Orang Tanpa Gejala) masih mungkin berada di sekitar. Untuk itu, tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Jadikanlah protokol kesehatan menjadi bagian kebutuhan hidup kita, agar tetap sehat dan terhindar dari penularan virus corona," pungkasnya.*