LANGKAT-Warga wisata pemandian Batu Katak desa Batu Jongjong kecamatan Bahorok butuh pelatihan ukir.

Sasaran ekonomi kreatif urai kepala dusun (kadus), Kelengi Sitepu saat digelar musyawarah perencanaan pembangunan desa (nusrenbangdes) Selasa, (4/8/2020).

Menurutnya bahan baku ukiran seperti batok /tempurung kelapa, rotan dan kayu cukup banyak. "Hanya saja butuh ahli /tenaga pelatih untuk membina masyarakat," urainya.

"Mengingat potensi kunjungan wisata yang semakin meningkat. Warga butuh pengembangan kreatif pendongkrak ekonomi dari hasil ukiran," ujarnya. Tiga kelompok masyarakat dusun menunggu realisasi pelatihan sebut kadus.

Selain dusun Batu Katak, dusun Sapo Padang desa itu yang merupakan daerah terisolir jangkauan dan minim infrastruktur mengusulkan pembangunan jembatan bervolume 4 X 20 M Sei Teladeh.

Jembatan Sei Tualang 5 X 1,5 M Sei Tualang, dan semenisasi jalan bervolume 1 X100 M, 200 X 1 M dan 100 X 1 M ditiga titik.

Transportasi kenderaan roda dua melansir hasil bumi masyarakat ujar Kemalemen Sembiring kepala dusun (kadus) mengusulkan.

Berkaitan itu Kepala desa (kades) Batu Jongjong Tetap Ukur Ginting saat memimpin rapat musrenbangdes menampung seluruh usulan Lima warga dusun.

Acuan pembangunan yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang telah dirangkum sebelumnya. "Bukan hanya usulan fisik namun sektoral ekonomi, pemberdayaan kemasyarakatan juga sangat mendukung pembangunan," ujar kades.

Sementara kepala seksi (Kasi) tata pemerintahan (tapem) Andri Anshari Tarigan mengatakan membangun diawali dari dusun.

Musyawarah dusun (musdus) merupakan tahaf dasar pengusulan. Kebutuhan mendesak dijadikan skala prioritas. "Usulan akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran serta hasil musrenbangdes akan dibahas kembali di kecamatan dan kabupaten hingga propinsi dan pusat," tegasnya.

Selayaknya menentukan skala prioritas berdasarkan kebutuhan sehingga pembangunan tepat guna dan sasaran. "Pembangunan swadaya masyarakat sangat membantu dan mendukung sehingga tercermin sinergitas berdasarkan kesadaran," pungkas Andri.

Ditempat yang sama ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngalemi Sinuraya mengaku tim sebelas sebagai pembahas dan perumus usulan bekerja maksimal hingga Agustus mendatang dibawah kendali sekretaris desa (sekdes).