LANGKAT-Komunitas Gerakan sepuluh ribu rupiah (Geser) terus bergerak menyisir dan membedah/membangun rumah warga yang kurang layak huni.

Komunitas dimaksud bergerak dibidang sosial dan telah beraksi untuk yang ke -10 rumah di kecamatan Bahorok tersebar di beberapa desa/kelurahan.

Seperti rumah ke-10, kediaman Bahagia Tarigan warga dusun Tanjung Naman desa Lau Damak kecamatan Bahorok menjadi target sasaran bedah.

Sangat tidak layak huni, berlantai tanah, berdinding tepas dan beratap rumbia. Mendapat informasi kondisi demikian tim komunitas geser langsung tinjau lokasi.

Pendiri komunitas Geser, Mis Bakti tak lain pengusaha hotel dan restauran Heritage Bukit Lawang melalui timnya Suhaimi ditemui Kamis, (16/7/2020) di Tanjung Naman mengaku kediaman Bahagia Tarigan telah dimulai pembangunannya.

Hari ini (Kamis-red) berukuran 5 M X 6 M dengan dua kamar ditargetkan selesai sepekan ujarnya. Pria yang diketahui cukup lama merantau di Pulau Dewata menambahkan sedikit berbeda dengan bedah rumah sebelumnya.

"Kali ini pemilik turut menyediakan beberapa material bangunan hasil tabungan sehingga dibangun secara permanen," urai Suhaimi.

Biasanya target pengerjaan rehab kisaran empat- lima hari namun karena ada yang spesial makanya hari kerja bertambah beberapa hari.

Disinggung tentang peran warga sekitar, Suhaimi mengaku salut dengan kekompakan/partisipasi warga secara gotong royong.

"Masih kental sifat kebersamaan di daerah ini, warga begitu peduli membantu. Tidak hanya warga, kepala dusun (kadus) Tanjung Naman, Minta Perangin-Angin cukup peduli membantu pengerjaan," tandasnya.

Kaum ibu-ibu warga dusun juga aktif berperan membantu tanpa komando pungkas Suhaimi mengapresiasi.

"Menjawab wartawan Suhaimi menjelaskan kali ini tukang/ahli bangunan dihadirkan dari desa Timbang Lawan. Benar bang rata-rata kepala dusun (kadus) desa itu bisa tukang dan Supriyadi disapa Supri salah seorang kadus cukup setia mendampingi komunitas tanpa bayaran jasa," terangnya.

Berkaitan itu, Bahagia Tarigan saat ditemui awalnya membisu seakan tak kuasa berkata. Dengan terbata berujar tidak menyangka kepedulian pihak komunitas Geser.

"Telah lama berupaya merubah kehidupan yang lebih layak namun nasib belum berpihak," kata Bahagia.

Pria empat anak itu menambahkan merasa bersyukur mendapat bantuan bedah. Kiranya komunitas Geser tetap eksis sembari haturkan terima kasih.