SERDANGBEDAGAI-Tumpukan Sampah di buang dipinggiran jalan umum Desa Seibuluh menuju Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Sampah tersebut juga mengeluarkan aroma busuk yang sudah memenuhi pinggiran jalan kearah menuju objek wisata.

Hasil pantuan Gosumut, Minggu (26/4/2020) sampah tersebut terlihat terserak di pinggir jalan umum Desa Seibuluh menuju Desa Lubuk Bayas hingga sepanjang sekitar 50 meter.

Sampah itu didominasi sampah rumah tangga dan sengaja dibuang ditempat itu sehingga jika terlihat dari kejahuan seperti warna warni.

Jalan itu ramai dilewati kendaraan mengingat jalan itu akses penting yang bisa menghubungkan ke Kecamatan maupun Kabupaten Serdang Bedagai dengan Kecamatan Lain, Seperti Kecamatan Pantai Cermin, Teluk Mengkudu dan Seirampah. Bahkan lokasi jalan tersebut merupahkan jalan menuju objek wisata.

Menurut Budiono warga Desa Lubuk Bayas, tumpukan sampah itu sudah lama bertahun-tahun. Seringkali dibersihkan namun tetap selalu mencul.

"Sudah lama itu, sampah dari mana aja sengaja buang kesit" katanya kepada Gosumut. Adanya tumpukan sampah  itu sangat merusak pemandangan.

"Aneh saya lihatnya, entah salah siapa. Warganya yang jorok atau Pemerintah Kabupaten yang cuek biarkan gitu saja. Yang jelas sangat menganggu dan merusak pemandangan," kata Budiono(37) pengendara yang melintas di jalan tersebut.

Budiono yang merupahkan Kabupaten Serdang Bedagai menilai tumpukan sampah tidak hanya terjadi jalan itu. Namun, ada disejumlah jalan lainnya di Kabupaten Serdang Bedagai.

“Saya lihat, belum ada kelola yang baik soal sampah  di Kabupaten Serdang Bedagai. Jadi wilayah yang engga ada tempat Sampah terkesan asal buang saja sampah lokasi tersebut"ujarnya.

Ia meminta agar kondisi itu tidak dibiarkan begitu saja karena merusak keindahan dan menimbulkan penyakit. Jika lama dibiarkan maka kesadaran masyarakat di lokasi menjadi lokasi pembuangan sampah jika tidak diangkut oleh pihak kebersihan. Kalau didiamkan saja bisa berdampak karna lokasi tersebut sudah ber bau tidak sedap."tegas Budiono.