LANGKAT-Hasan Zuhri Harahap (62) thn warga dusun 3 Kampung Baru desa Sukarakyat kecamatan Bahorok menuturkan kini lidi kelapa sawit penopang hidup. Mantan supir truk pengangkutan hasil produksi perkebunan itu bilang berhenti sejak September tahun lalu karena menderita stroke.

Sejak itu ekonomi tak terkendali hanya fokus berobat urainya Jumat, 17/4/2020 dikediamannya. Pria yang telah dipanggil Opung oleh 2 cucunya buah dari pernikahan sepasang anak merasa bersyukur masih diberikan pencipta nafas kehidupan.

Keterbatasan kesehatan dan ketersediaan dana, namun kita tetap semangat dan layak berusaha berjuang imbuhnya tak sadar matanya berkaca.

Disinggung tentang bahan baku, Harahap mengerllingkan mata memberi syarat kesamping rumahnya. Terlihat terbentang luas areal perkebunan kelapa sawit milik PT PP London Sumatra ( Lonsum) Bungara -Estafe. "Pihak perusahaan tidak pernah melarang hanya saja mendapat bahan baku hanya di jadwal panen setelah karyawan selesai," pungkasnya.

Menjawab Gosumutcom, Harahap menarik nafas sembari jidatnya berkerut tidak terlalu banyak, hanya mendapat rata-rata Rp 100.000,oo (seratus ribu rupiah) /minggu. "Dijemur kering sebelum dijual, saat ini Rp 2.000,oo/Kg (dua ribu rupiah)," imbuhnya sedikit lesu.

Diakhir penuturannya pria berdarah Mandailing itu mengaku sudah menetap di desa itu sejak 1985. "Tidak memilik aset lain serta dukungan moral dari sang istri membuat saya tetap semangat meski belum pernah menerima bantuan dari pemerintah," bisiknya.