JAKARTA - Indonesia berpeluang untuk meloloskan pebalap BMX ke Olimpiade Tokyo 2021 sedangkan pebalap nomor Track masih menunggu keputusan Organisasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Hal itu diungkapkan Pelatih Kepala Tim Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade, Dadang Haries Poernomo. Hal ini terkait dengan adanya pembatalan kalender event babak kualifikasi Olimpiade yang ditetapkan organisasi balap sepeda internasional (UCI) pada tahun 2020 terkait pandemi virus Corona atau Covid 19.

"Peluang meloloskan pebalap BMX cukup besar karena masih banyak event-event babak kualifikasi Olimpiade yang tertunda akibat wabah virus Corona. Tetapi, peluang pebalap nomor Track masih menunggu keputusan UCI," kata Dadang yang dihubungi melalui telepon selular di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Kenapa khusus nomor Track masih menunggu keputusan UCI? "Ya, kita memang harus menunggunya. Apakah UCI akan tetap menggunakan poin setelah babak kualifikasi terakhir pada Kejuaraan Dunia di Berlin Februari lalu atau kembali menggelar babak kualifikasi Olimpiade sehubungan mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2021. Apalagi, World Cup 2021 yang selama ini menjadi ajang pengumpulan poin sudah dijadwalkan akan digelar Oktober mendatang," tambahnya.

Saat ini, Tim BMX Indonesia yang beranggotakan I Gusti Bagus Sahputra (perak Asian Games 2018), Toni Sarifuddin (perak SEA Games Filipina 2019) dan Rio Akbar (Juara Asia 2018) menempati peringkat 19 dunia.

"Untuk meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2021, Tim BMX harus bisa menembus peringkat 11 dunia. Dan, kita aka mengejarnya dari event-event babak kualifikasi yang tertunda," jelasnya.

Sebagai contoh, Dadang menyebut babak kualifikasi Olimpiade untuk nomor BMX saja ada empat seri yang digelar di Indonesia pada medio April 2020 yang tertundda. Yakni, Kejuaraan Asia BMX dan Kejuaraan BMX C-1 di Jakarta dan Kejuaraan BMX C-1 dan Hors Class di Banyuwangi. Belum lagi Kejuraan BMX World Cup di Amerika dan Argentina bulan Mei 2020 dan BMX World Championship Juni 2020 dan BMX C-1 World Cup di Amerika Serikat. 

"Tadinya kita berharap Tim BMX Indonesia bisa lolos dari empat seri ini tetapi semuanya batal dilaksanakan. Begitu juga event yang di Amerika Serikat dan Argentina yang belum tentu terlaksana karena virus Corona. Jadi, kita masih menunggu perkembangan dari UCI," tandasnya.

Tim Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade

Manajer : Oldy Sofyan Ali

Pelatih Kepala : Dadang Haries Poernomo (Jawa Timur)

Asisten Pelatih : Nur Rochman (Jawa Tengah)

Pelatih BMX : Nurwarsito (Sumut) dan Aris Kristanto (Jawa Timur)

Atlet BMX :

1. Toni Syarifuddin (Jawa Tengah)
2. I Gusti Bagus Saputra (Nusa Tenggara Barat)
3. Rio Akbar (Jawa Barat)
4. Amelya Nur Sifa (Jawa Tengah)

Atlet Track :

1. Crismonita Dwi Putri (Jawa Timur)
2. Elga Kharisma Novanda (Jawa Timur)
3. Ayustina Delia Pratama (Jawa Barat)
4. Angga Dwi Wahyu Prahesta (Jawa Timur)

Tim Pendukung :

Doktor : dr Andhika Respati
Analisis Performance : Donny Adi Kusuma
Strengh Conditioning : Kelana Sukma AJ
- Recovery Masseur : Ronaldo Muda dan Mellysa Aggraeni
- Psikolog : Rahardyanata Puruhita
- Admin : Wulan Dari S. ***