TOBA-Lahirnya Kabupaten Toba (Toba Samosir nama sebelum diubah) dimekarkan dari Kabupaten Induk Kabupaten Tapanuli Utara (TAPUT) tidak terlepas dari jasa dan perjuangan Drs.Sahala Tampubolon sebagai Ketua Panitia Pemekaran saat itu bersama dengan para semua tim pemekaran Kabupaten Toba Samosir saat itu.

Mengingat jasa dan perjuangan Drs.Sahala Tampubolon sebagai Ketua Panitia Pemekaran setelah Bupati Kabupaten Tingkat II Tapanuli Utara Lundu Panjaitan, SH mempercayai dan memerintahkan Drs,Sahala sebagai Pejabat Bupati pertama guna untuk mempersiapakan segala sesuatunya akan berbagai alat kelengkapan tata pemerintahan yang baru di Kabupaten Derah Tingkat II Toba Samosir hingga pemilihan Bupati oleh DPRD Tahun 2000.

Tahun 2000 melalui pemilihan Bupati KDH/Wkil Bupati KDH di DPRD Kabupaten Toba Samosir, hasil Pemilihan di DPRD Kabupaten Toba Samosir terpilih Drs. Sahala Tampubolon sebagai Bupati dengan Wakil Bupati Maripul Sojuangon Manurung, SH untuk masa bhakti tahun 2000 - 2005.

Diawal pembentukannya, Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 13 Kecamatan dan 5 Kecamatan pembantu, 281 Desa dengan 19 Kelurahan.seiring perjalanan waktu Pemerintah Kabupaten Toba Samosir mengalami berbagai perubahan secara bertahap hingga pergantian nama pada tahun 2020 menjadi Kabupaten Toba.

Mengingat jasa dan perjuangannya Drs.Sahala Tampubolon sebagai Bupati Pertama di Kabupaten Toba, di acara perayaan HUT Kabupaten Toba yang ke 21 tahun 2020 dan peresmian perubahan Nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba oleh Pemerintah Kabupaten memberikan Bulang bulang kepada Drs.Sahala Tampubolon dan Istri sebagai penghargaan dan penghormatan tertinggi kepada Drs.Sahala Tampubolon atas jasa dan perjuangannya masa itu untuk memperjuangkan mekarnya Kabupaten Toba dari Kabupaten Tapnuli Utara (Kabupaten Induk).

Disebutkan Bulang Bulang adalah sebagai penghargaan tertinggi di suku adat Batak Toba yang diberikan kepada seseorang yang dianggap berjasa dan paling di hormati dalam tatanan Adat Budaya dan Kerajaan Adat Batak Toba yang diberikan diacara khusus (spesial) oleh Raja Raja/Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Adat Batak Toba.demikian JMP Sitorus sebagai salah satu tokoh Adat Masyarakat.

Drs. Sahala Tampubolon menerima Bulang Bulang berupa Tumtuman (Topi kerajaan Batak dari Ulos Batak), Tungkot Balehat Raja (Tongkat Kekuasan Kerajaan), Sortali berlapis Emas Murni (Ikat Kepala yang dibuat berlapis emas murni), Pakaian Ulos Batak yang dililit dipinggang serta Ulos Batak untuk disandang sebagai pakaian kehormatan seorang Raja Batak. Demikian juga dengan istri Ny. Pakpahan Sahala Tampubolon diberi dan dipakaikan seperangkat pakaian Adat Batak Toba (Ulos Batak) sebagai simbol istri seorang Raja berikut Sortali berlapis Emas Murni, dan Tas yang disebut Hande - Hande (bahasa Batak,red).

Semua ini diberikan kepada Bupati pertama Drs Sahala Tampubolon bersama Istri oleh Tokoh Adat Masyarakat Toba yang tergabung dalam Forkala Toba (Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Kabupaten Toba) bersama Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Toba Ir.Darwin Siagian/Ir.Hulman Sitorus,M.Si,Sekdakab Toba Drs. Audhi Musphy O Sitorus, SH, M.Si, Ketua DPRD Kabupaten Toba Efendi P.Napitupuku,SE, Ketua PN Balige Paul Marpaung,SH.MH, Kajari Balige DR.Robinson Sitorus, SH.MM,MH, Kapolres Toba AKB.Agus Waluyo,SIK, Anghota dan Pengurus FORKALA Kabupaten Toba mewakili masyarakat Adat Kabupaten Toba.

Drs.Sahala Tampubolon dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten Toba Samosir di mekarkan dari Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara (TAPUT) setelah mengalami perjalanan panjang dengan melewati berbagai tahapan dan proses yang diusulkan secara resmi pada tahun 1992, yang ketika itu digagas oleh bapak Lundu Panjaitan,SH Bupati Tapanuli Utara (TAPUT) dan mengangkat Ketua Panitia Pemekaran saya sendiri (Drs. Sahala Tampubolon) dengan Wakil Ketua panitia Drs. R.E. Nainggolan, Drs. Mangantar Manurung sebagai Sekretaris Panitia pemekaran dan Drs. Yasmin Siregar sebagai Bendahara Panitia Pemekaran.

Lanjut Sahala, Setelah dalam kururn waktu 6 tahun dari semenjak diusulkan, dengan mengalami berbagai perjuangan oleh panitia pemekaran, pada tahun 1998 berhasil menuai keberhasilan, dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor : 12 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal.

"Keabsahannya Kabupaten Toba Samosir berdiri diresmikan pada 09 Maret 1999 oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid atas nama Presiden di kantor Gubernur Sumatera Utara sekaligus melantik saya sebagai Pejabat Bupati Toba Samosir yang pertama," ungkap Sahala.

Atas pemberian dan penghargaan ini, saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Toba.serta selamat dan sukses atas perubahan nama Kabupaten Toba Samaosir menjadi Kabupaten Toba berdasarkan PP Nomor 14 Tahun 2020 yang pada hari Sabtu, (14/3/2020) diresmikan dan prasastinya ditanda tangani oleh Mendagri Jenderal Pol (Purn) Drs. Tito Karnavian, MA.PhD yang kehadirannya saat ini di wakili oleh Irjend Kemendagri DR.Tumpak.H. Simanjuntak,MA.

Bupati Toba Ir,Darwin Siagian, dalam sambutannya menyampaikan, pemberian penghargaan kepada Bupati Toba yang pertama Drs,Sahala Tampubolon adalah sebagai ungkapan terima kasih dan Penghormatan masyarakat Kabupaten Toba kepada Bupati pertama Drs.Sahala Tampubolon atas jasa dan perjuangannya dalam pemekaran Kabupaten Toba dari Kabupaten Induk Kabupaten Tapanuli Utara kala itu.

"Untuk itu, sebagai salah seorang Tokoh Pejuang pemekaran Kabupaten Toba Pemerintah Kabupaten Toba atas nama masyarakat Kabupaten Toba di hari HUT yang ke 21 Tahun 2020 sekaligus peresmian pergantian nama menjadi Kabupaten Toba memberikan Bulang Bulang sebagai penghargaan dan penghormatan tertinggi kepada Bupati Pertama serta memberikan cendera mata kepada para mantan Bupati dan Sekda," ucap Bupati.