MEDAN – Dalam rangka untuk mewujudkan standarisasi produk dan menyongsong kompetisi global di bidang pangan, Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) Medan menggelar Test Food bagi UKM-UKM binaannya, bertempat di sekretariat FKMI Jl Sei Petani Medan, Rabu (26/02/2020).

Kegiatan yang diikuti oleh 42 UKM yang bernaung di bawah organisasi tersebut, dihadiri oleh Ketua Kadin Sumut H Ivan Iskandar Batubara. Test food ini merupakan salah satu persyaratan yang diberlakukan oleh FKMI kepada UKM binaannya, untuk dapat mempromosikan produk-produknya dalam wadah organisasi itu.

Ketua FKMI Medan Hj Revita Lubis, dalam pernyataannya kepada wartawan menyampaikan, bahwa dengan digelarnya kegiatan test food di lingkungan FKMI, diharapkan kepada seluruh anggota UKM untuk dapat lebih memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya. Mulai dari faktor hygienitas, keamanan produk untuk dikonsumsi, standar kesehatan, penggunaan bahan baku yang berkualitas dan sesuai standar, kehalalalan produk hingga pada packaging atau pengemasannya.

“Selaku ketua, saya mengimbau kepada seluruh UKM yang ada di FKMI, untuk tetap fokus pada produk unggulan kita. Jangan latah ikut-ikutan berproduksi dengan apa yang dibuat orang lain. Dengan demikian, usaha kita akan memiliki ciri khas yang mudah diingat orang dan berperan penting dalam mendukung promosi atau pemasarannya,” kata Revita. Ia juga menyarankan kepada anggota UKM binaan FKMI untuk giat mencari kesempatan tampil pada setiap event bazar.

“Upgrade packaging hingga mendapatkan tampilan yang baik dan mudah dikenali, serta terus aktif melakukan berbagai pengolaha resep, hingga mendapatkan cita rasa yang terbaik,” imbuhnya.

Menurut Hj Revita, UKM tidak perlu memperbanyak jenis produk. Cukup konsentrasi dengan bidang produk yang sudah lama digeluti dan dikuasai dengan baik, sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Meskipun demikian, menurutnya inovasi dan terobosan-terobosan baru tetap penting dan perlu dilakukan, agar mampu bersaing dengan banyak produk lainnya. FKMI juga akan melakukan koordinasi dengan Amaliun Foodcourt dan Kadin Sumut untuk program pemasaran dan pengembangan UKM-UKM binaannya.

Sementara itu, Ketua Kadin Sumut, H Ivan Iskandar Batubara menegaskan komitmennya dalam mendukung ekspansi bisnis UKM-UKM yang ada di FKMI. Menurutnya, masalah yang masih mengemuka selama ini adalah mahalnya koordinasi.

“Pengusaha UKM yang ada di FKMI harus berkolaborasi dan bersatu. Jangan berjalan sendiri-sendiri dan sebaiknya ikut aktif di dalam organisasi. Kadin akan membantu dalam fasilitas dan kesempatan mengikuti bazaar, baik yang ada di dalam maupun luar negeri,” katanya.

Ia juga menyarankan kepada para pelaku UKM, untuk terus menghasilkan produk-produk yang memang diperlukan dan disukai masyarakat, yang ditopang pula dengan inovasi dan kreativitas yang tiada henti.

Bukan hanya sekadar menghasilkan apa yang mampu dikerjakan saja. Karena yang dituju adalah kehendak dan selera pasar atau konsumen, bukan kemauan pribadi pemilik usaha saja.

Hingga bagian akhir pelaksanaan test food, menurut Ketua FKMI Hj Revita Lubis, didapatkan hasil 90 persen UKM yang lulus dengan kecukupan nilai pada standarisasi yang telah ditetapkan. Sementara 10 persen lainnya masih belum lulus dan memerlukan perbaikan dalam hal cita rasa serta pengemasan produknya, sehingga dapat tampil lebih menarik lagi. Meskipun demikian, Revita menyatakan, bahwa UKM-UKM yang belum lulus tidak perlu berkecil hati.

“Untuk yang belum lulus, kami dari FKMI menyarankan untuk terus memperbaiki kualitas produknya, khususnya untuk tampilan dan cita rasa. Karena ajang test food ini bukan untuk menyingkirkan produk tertentu, melainkan untuk edukasi dan pembinaan, agar seluruh UKM yang bernaung di bawah FKMI mampu menghasilkan produk terbaik dan mampu bersaing dengan produk-produk lain di pasaran,” katanya.