MEDAN - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan memastikan anak buah kapal (ABK) warga negara Korea Selatan (Korsel), Sun Shine, meninggal dunia bukan karena virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCov). "Setelah dilihat ternyata tanda-tanda atau ciri-ciri corona virus tidak terbukti. Maka dicek lagi sejarah perjalanannya, ternyata kapal ini dari Batam. Di sana sudah dicek oleh KKP Batam, baik kapal dan ABK semuanya diperiksa dan laik berlayar. Artinya nggak ada masalah," kata Alwi didampingi Sekretaris Dinkes Sumut, Aris Yudhariansyah, dalam konferensi pers di Medan, Senin (10/2/2020).

Jadi, sambung Alwi, kalau ada sakit tiba-tiba seperti ini, yang paling memungkingkan itu sakit jantung. Kalau corona ada prosesnya, dan ini tidak sesuai dengan virus tersebut.

"Maka kami percaya diri memutuskan ini bukan corona," ungkapnya.

Alwi menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, sebelum meninggal dunia, WNA berusia 21 tahun tersebut tidak memiliki tanda terkena virus corona seperti demam, sesak, dan tidak ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit.

Dikatakan Alwi, maraknya informasi yang beredar menyebutkan WNA tersebut terjangkit corona, karena kepanikan dari masyarakat.

"Waktu saya diberitahu memang sudah dengan opini seperti itu, bahwa yang sakit ini dengan suspect corona. Jadi kalau ada kehebohan di Pangkalan Susu (Langkat) karena dari awal opininya sudah terbangun seperti itu," tegasnya.

Alwi menuturkan, saat ini jenazah WNA tersebut ada di RSUD dr Pirngadi Medan untuk diautopsi. Namun menurut Alwi, autopsi tersebut hanya untuk memastikan bahwa WNA itu meninggal bukan karena corona.

"Kita yakin. Jadi itu (autopsi) hanya untuk menguatkan bahwa itu bukan corona," tegasnya.

Sementara Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangainangin mengatakan, jenazah masuk rumah sakit milik Pemko Medan itu sekira pukul 06.00 WIB dan saat ini jenazah masih berada di kamar jenazah. Hingga Senin (10/2/2020) sore belum dilakukan autopsi karena masih menunggu keluarga korban.

“Tadi datang orang konsulatnya, polisi dan tentara, katanya menunggu keluarganya. Kita pihak rumah sakit kalau bekerja sesuai perintah polisi, bahwa untuk pemeriksaan visum luar dan dalam harus perintah dari penyidik. Sejauh ini belum ada perintah,” ujarnya.

Sebelumnya dilakukan evakuasi WNA crew Kapal Sun Shine berbendera Panama oleh tim kesehatan Pertamina Pangkalan Susu, Poskamla TNI-AL Pangkalan Susu dan Satpol Air, KSO Pelabuhan Pangkalan Susu dan Sat Pol Air Polres Langkat, pada 9 Februari 2020 pukul 20.00 WIB.

Evakuasi dilakukan menggunakan kapal Pertamina Pangkalan Susu di perairan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara yang baru keluar dari perairan Singapura dengan tujuan Qatar. WNA tersebut diduga terindikasi terkena Novel Coronavirus.

Setelah dilakukan pertolongan pertama di Pelabuhan Pangkalan Susu, kondisi WNA tersebut sedang kritis dan pada Senin (10/2/2010) dini hari, WNA tersebut meninggal dunia.