MEDAN - Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk menghadirkan Terminal Bus Amplas berkelas bandara dan memiliki fasilitas modern, akhirnya menemukan keberhasilan. Pada Sabtu (4/1), dalam kunjungan kerjanya di Terminal Amplas, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menegaskan pada tahun 2020 segera dilaksanakan pembangunan Terminal Amplas dengan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp40 miliar.

Ditemui saat mendampingi Menteri Perhubungan, Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution menegaskan Pemko Medan dalam ini sudah siap mendukung rencana revitalisasi terminal bus oleh Pemerintah Pusat. Revitalisasi Terminal Amplas merupakan keinginan Pemko Medan, menjadikan sarana pertukaran antar moda tersebut lebih modern, aman dan nyaman.

“Kami harapkan juga agar semua pelaku transportasi, memaksimalkan fungsi terminal ini. Seperti arahan Pak Menteri untuk dilakukan law enforcement (penegakan hukum). Jadi nanti, semua angkutan baik dalam dan luar kota, harus dari sini,” sebut Akhyar terkait rencana menjadikan Amplas lebih besar dan mirip bandara.

Akhyar yang di dampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis dan Asisten Umum Renward Parapat, menegaskan saat ini pihaknya tidak mau terlalu jauh berspekulasi tentang bagaimana setelah terminal direvitalisasi. “Yang terpenting itu terminal ini dibangun menjadi lebih baik, selesai dulu,” katanya.

Akhyar mengimbau agar warga Kota Medan maupun masyarakat dari daerah lain serta pelaku transportasi, untuk mulai menjadikan terminal sebagai sahabat yang perlu dijaga bersama. Hal ini sebagai wujud apresiasi sekaligus dukungan untuk menuju Terminal Terpadu Amplas bertaraf internasional seperti bandara.

Sebelum beranjak dari Terminal Amplas, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengatakan, angkutan massal harus jadi yang utama. Caranya adalah, pertama, orang bisa terkontrol dengan baik. Kedua, terminalnya diperbaiki, sehingga prosesnya bertahap.

Terkait dengan revitalisasi Terminal Amplas, Budi menyampaikan, Terminal Amplas merupakan terminal type A. Sehingga, sesuai peraturannya terminal ini langsung di bawah koordinasi Kementeri Perhubungan. Sehingga, untuk merevitalisasinya dikucurkan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp40 Miliar, penyalurannya dalam dua tahap pada tahun 2020 dianggarkan Rp20 Miliar dan tahun selanjutnya sebesar Rp20 miliar.

“Kita punya anggaran, jadikan tempat ini sama baiknya dengan mall, bersih, semuanya ramah. Makanya kita mau kerja sama dengan swasta seperti mal dan hotel di sini. Kita mau menjadikan bis sebagai angkutan utama, jadi harus baik,” jelasnya di dampingi Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub M Risal Wasal.