MEDAN - Ketua PWI Sumut, Hermansjah mengucapkan terima kasih kepada Bank Sumut, yakni Direktur M. Budi Utomo, yang sudah memfasilitasi terselenggaranya ujian calon anggota muda dan angota biasa PWI Sumut.

"Bank Sumut adalah Bank orang Sumatera Utara, melalui kegiatan ini harapan kita Bank Sumut semakin sukses ke depannya. Ini adalah sumbangsih PWI terhadap Bank Sumut, khususnya untuk memajukan daerah dan dunia usaha lainnya," ungkap Hermansjah, Sabtu (28/12/2019) dalam ujian calon anggota yang bertemakan "Mewujudkan Kompetensi, Solidaritas dan Soliditas Profesi".

Ketua PWI Sumut ini menjelaskan, pada hari ini sekitar 78 peserta wartawan dan beberapa pimpinan media mengikuti ujian calon anggota.

Untuk itu, dirinya berharap melalui ujian ini, jurnalis dapat menguasai undang-undang dan kode etik jurnalistik, agar kinerja wartawan semakin profesional.

Di tempat yang sama,Kepala Direktur Bank Sumut, Muhammad Budi Utomo, atas nama Managemen Bank Sumut, mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara.

Budi menerangkan, kehadiran media dapat mempengaruhi kepercayaan orang lain. Maka dari itu, betapa pentingnya media bagi perbankan, khususnya Bank Sumut.

"Dengan diadakan ujian calon anggota PWI, tentunya semakin menambah kualitas wartawan. Karena ini adalah cara untuk meningkatkan SDM jurnalis," jelasnya.

Budi juga mengucapkan selamat kepada seluruh calon peserta ujian dan berharap semoga ke depannya perkembangan Bank Sumut juga semakin meningkat.

Manfaat Go Publik

Di sisi lain, Budi menyampaikan, terdapat banyak keuntungan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum atau initial public offering (IPO) atau biasa disebut go public.

Antara lain membuka akses perusahaan terhadap sarana pendanaan jangka pajang yang lebih luas. Alasan ini merupakan pertimbangan yang paling utama bagi perusahaan untuk go public dan menjadi perusahaan publik. Apalagi, pemodalan yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk meningkatkan modal kerja dalam rangka membiayai pertumbuhan perusahaan.

"Go public juga akan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan, sehingga perusahaan memiliki struktur pemodalan yang optimal," terangnya.
Setelah menjadi perusahaan publik, perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal untuk memperoleh pendanaan selanjutnya, antara lain melalui penawaran umum terhatas yang penawarannya dibatasi hanya kepada investor yang telah memiliki saham perusahaan, atau melalui secondary offering dan private placement.

"Perusahaan juga akan lebih mudah untuk menarik strategic investor untuk ikut berinvestasi pada saham perusahaan," jelasnya.

"Manfaat lainnya yakni meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, meningkatkan image perusahaan, menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan, mempercepat penerapan GCG dan intensif pajak," rincinya.

Insentif pajak ini, sambung Bydi, untuk mendorong perusahaan melakukan go public, pemerintah memberikan intensif pajak melalui penerbitan peratran pemerintah yang terakhir diubah dengan No.56 Tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 77 Tahun 2013 tentang penurunan tarif pajak pengahasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka.

"Wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang dapat memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif PPh wajib pajak badan dalam negeri, sepanjang 40% sahamnya tercatat atau diperdagangkan di bursa dan memiliki minimal 300 pemegang saham," tutupnya.

Pada ujian ini, hadir juga Ketua Bidang Pendidikan Rizal Rudi Surya, Sekretaris Edward Tahir, Wakil Sekretaris Rifki Warisan, Bendahara Zul Ali Marbun, Ketua Bidang Organisasi Khairul Muslim, dan dilengkapi seluruh pengurus seksi PWI Sumut.