BINJAI- Setelah lebih dari setengah tahun tak kunjung terungkap oleh pihak kepolisian Polres Binjai, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Binjai, Ustadz Sani Abdul Fatah alias Abu Hafidz, kini mempertanyakan perkembangan kasus dugaan pembakaran dua masjid di dua lokasi berbeda di Kota Binjai, Kamis (28/11/2019).

Saat diwawancarai awak media ini pada Rabu 27 November 2019 sekira pukul 18:00 WIB, Ustadz Sani Abdul Fatah mengatakan pihaknya bertanya-tanya dengan kinerja dari pihak Polres Binjai soal penanganan perkara pembakaran masjid yang sempat membuat masyarakat Kota Binjai menjadi resah dan emosi atas kejadian tersebut.

"Kami (GNPF Ulama Binjai-red), bertanya-tanya dengan penanganan perkara pembakaran dua masjid tersebut, bagaimana perkembangan kasusnya itu, kenapa adem anyem saja, kok diam-diam saja, kenapa," tanya Ustadz Sani.

Ustadz Sani juga mengatakan, pihaknya merasa heran dengan penanganan perkara tersebut, apakah petugas kepolisian sudah serius dalam menangani perkara pembakaran dua rumah ibadah umat muslim tersebut.

"Kok gak diteruskan dan ditangani Masalah ini, kenapa sampai dengan saat ini belum terungkap, apa yang sebenarnya terjadi, baik pelaku ataupun motifnya juga belum tau, ada apa," ungkap pria yang terlihat sering mengikuti aksi demonstrasi soal agama di Kota Binjai.

Dalam wawancara itu juga, Ustad Sani meminta kepada pihak Polres Binjai, membuka secara jelas sampai dimana hasil perkembangan penyelidikan kasus pembakaran rumah ibadah umat muslim, dengan pelaku yang masih berstatus orang tidak dikenal (OTK) tersebut.

"Pihak Polres Binjai juga harus beritahu ke kita para tokoh agama tokoh masyarakat soal sampai dimana perkembangan kasusnya itu, apakah memang diendapkan atau memang pelakunya sudah tidak terlacak lagi, hingga sudah sampai selama ini tidak terungkap juga kasusnya," tanya Ustadz Sani.

Di sisi lain, saat dikonfirmasi awak media ini pada hari yang sama sekira pukul 18:59 WIB kemarin, Kapolres Binjai AKBP Nugroho Tri Nuryanto SH,SIK,MH, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pembakaran masjid di dua lokasi berbeda, yang dipertanyakan oleh Ustadz Sani.

"Ya kita masih berusaha untuk lidik lah, dan dari hasil penyelidikan anggota kita di lapangan kita juga masih kumpulkan saksi serta bukti-bukti di lapangan, kita terus mencari pelakunya," ucap Kapolres Binjai.

Ditanya lebih lanjut tindakan yang diambil terkait penanganan perkara tersebut, Nugroho Tri Nuryanto, mengatakan meski pihaknya masih banyak kekurangan, ia tetap berupaya untuk melakukan pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Sebelumnya kita juga sudah himbau agar seluruh masjid dipasang CCTV, agar mudah melacak pelakukanya atau mencegahnya, dan polisi juga bukan malaikat, kita tidak bisa mengawasi seluruh masjid satu per satu, dan kami juga meminta peran serta masyarakat untuk mengungkapkan kasus itu, yang jelas kita sudah lakukan upaya untuk mencari pelaku," tambah mantan Danyon A Brimobdasu Binjai tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu 19 Mei 2019 yang lalu, Masjid Al-Furqon yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Lingkungan V, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara nyaris terbakar setelah disiram bensin oleh OTK, berselang 2 pekan atau tepatnya pada 2 Juni 2019 Masji Ar-Rahma beralamat di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Binjai juga nyaris dilahap si jago merah akibat dibakar oleh orang yang juga berstatus OTK.*