MEDAN - Dara Kota Medan, Difa Putri Ariani lolos menjadi Runner Up I dalam ajang Miss Internet 2019 yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta. Kini ada target-target yang akan dilaksanakan mensosialisasikan penggunaan internet dengan teknik Bersama (bersih, selektif, dan aman) ke daerah 3T yakni daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.

Gadis kelahiran 23 Januari 2001 ini mengaku pertama kali mengikuti ajang pemilihan bergengsi ini di Kota Medan pada tahun 2018. Setelah mengikuti audisi lalu karantina dan masuk dalam grand final dan keluar menjadi pemenang sebagai Miss Internet perwakilan Sumut.

"Nah, saat di Jakarta kemarin Alhamdulillah keluar juga sebagai pemenang setelah mengikuti karantina selama lima hari yang diisi dengan pelatihan dengan pemateri yang luar biasa menurut saya. Mulai dari Anggota DPR, Google, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), ada dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan banyak lagi. Alhamdulillah jadi Runner Up I dan Favorite Miss Internet Indonesia 2019," katanya saat di wawancarai wartawan, Selasa (8/10).

Saat ini, lanjut Difa pihaknya akan berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk menggelar workshop dan sosialisasi terkait internet mulai dari sekolah-sekolah dan ke daerah-daerah yang terdalam terutama daerah 3T.

"Sebab daerah 3T ini belum terjangkau internet dan tentunya kurang sekali pemahaman akan internet. Jadi tujuan kita akan memperkenalkan internet yang bersih, selektif dan aman terutama untuk masyarakat di sana agar mendapatkan manfaat menggunakan internet secara produktif," jelasnya.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini berharap kedepannya sosialisasi ini bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan. "Kita juga berharap bisa melakukan pembangunan digital internet ke daerah-daerah tersebut," ungkap anak dari Yuli Elviana dan Hariansyah tersebut.

Sembari menunggu tugasnya sebagai Miss Internet 2019, perempuan yang hobby modelling ini tengah disibukkan dengan perkuliahannya di Universitas Prima Indonesia. (*)