MEDAN - Bank Indonesia Perwakilan Sumut menyiapkan data satu pintu guna memberikan informasi kepada investasi asing. Hal ini bertujuan untuk memberikan satu peningkatan capacity building kepada seluruh pihak terkait di kabupaten/kota di Sumatera Utara seperti Bappeda, Biro Asisten Perekonomian untuk meningkatkan investasi di Sumut.

Berdasarkan data 2019, pertumbuhanan investasi dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hanya setengah dari tahun lalu yakni hanya disekitar 6 persen. Padahal tahun tersebut bisa 11 sampai 12 persen.

"Artinya ada sesuatu salah disini. Jadi, saat ini bagaimana upaya kita untuk meningkatkan investasi di Sumut. Karena saat ini banyak calon investor mau masuk," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat saat diwawancarai wartawan, Selasa (8/10).

Lanjutnya investor asing yang baru-baru datang yakni berasal dari Konsul Amerika, Inggris, India, Cina menanyakan apa yang bisa ditawarkan oleh Sumut. Tetapi BI tidak punya datanya, artinya proyek-proyek apa yang sudah siap untuk dibiayai oleh mereka.

"Jadi disampaikan ke gubernur, namun sayang tidak tau darimana memulainya karena tidak punya data. Data tersebut misalnya data di Humbahas, proyek-proyek apa yang siap. Atau di Asahan, di Sergai yang selama ini tidak diperoleh datanya. Sebab menurut Wiwiek investor ingin mendapatkan data lengkap terkait proyek-proyek apa saja yang ada di Sumut melalui satu pintu," jelasnya.

Hal inilah yang sedang didorong BI untuk menyediakan sekretariat nanti, tetapi yang jelas dibutuhkan adalah data base.

"Jadi ada 3 yang akan dibangun BI yakni Blue book, green book, dan brown book. Blue book dikatakan adalah tataran yang paling rendah terkait data informasi mengenai proyek apa yang siap untuk kita tawarkan atau dipromosikan kepada investor," sebutnya.

Sedangkan Green book, lanjutnya adalah data yang sudah sedikit lengkap. Seperti sudah ada informasi, sudah ada hitungannya, sudah ada kejelasan tentang tanahnya, status tanahnya seperti apa. Sementara brown book terdapat semua informasi yang lengkap, semua data, baik dari sisi tataran makro atau penjelasan inflasi, PDRB, kredit dan ketenagakerjaan nya seperti apa. Dan juga terdapat informasi proyek-proyek apa yang sudah siap dibiayai.

"Ini yang sedang kita kerjakan, ini sedang kita kerja, sehingga dapat," jelasnya.

Semuanya dapat diperoleh dikatakan Wiwiek setelah menunggu selesainya kegiatan itu, dimana seluruh pihak terkait akan menyerahkan kepada BI dan sebelumnya BI juga sudah menyurati kabupaten/kota untuk mendapatkan masukan. (*)