SERDANG BEDAGAI-Puluhan tergabung aliansi masyarakat sadar korupsi terdiri Mahasiswa,Tokoh Pemuda dan masyarakat menggelar aksi damai dalam penyampain pernyataan sikap dan tuntutan Revisi UU KPK.

Adapun gelar aksi ini, Polres Serdang Bedagai melakukan pengawalan puluhan aliansi masyarakat yang digelar di Bantaran Sungai Ular lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Sergai. Kamis(26/9/2019) sekira pukul 10:15 WIB.

Kordinator lapangan Gunawan Bakti didampingi Kordinator Aksi Muhammad Safii dalam orasinya menyampaikan tuntutan mengatakan bahwa KPK adalah harapan, Harapan kita semua pada hadirnya Indonesia yang bersih dari Korupsi. KPK adalah momok menakutkan bagi tiap pejabat publik dan pengusaha yang busuk. Tak heran banyak upaya menghancurkan KPK,"kata kedua Kordinator aksi.

Menurutnya, Tiap seragam "Kaum Busuk" itu sejauh ini selalu dapat dipatahkan karena rakyat mendukung KPK. "Kehendak rakyat itu bertujuan menjaga nyala api harapan tak akan padam. Selama rakyat berdiri tegak menjaga KPK tak satu pun upaya tersebut dapat berhasil, setidaknya sejauh ini,"ujarnya.

Lanjut Kordinator Aksi, Kali ini"Kaum Busuk" mulai mencoba merusak KPK dari dalam tubuhnya sendiri, setidaknya ada dua upaya yang tengah dilakukannya. Pertama menyusupkan orang-orang yang bermental kolaborator kotor ke dalam KPK. Kedua, melucuti dan atau memenggal habis kewenangan KPK melalui revisi UU KPK.

"Ironisnya, justru para penguasa sendiri yang memberikan banyak pujian pada KPK adalah yang tak malu-malu mengajukan upaya revisi UU KPK untuk melemahkan. Seolah-olah senyuman lugunya tampak nyata menyimpan belati tajam siap menikam. Kali ini bisa dikatakan merupakan ujian terberat bagi KPK,"jelasnya.

"Untuk itu, Kita tengah diuji integritasnya! Ya, kita yang selama ini selalu berdiri bersama KPK harus kembali menyalakan api harapan itu. Apakah kita akan merasa lelah, bosan dan melemah saat melihat begitu nyata kekuatan "Kaum Busuk" itu semakin kuat berkelindan dengan kekuasan. Karna Kekuasaan yang tampil ramah di muka umum namun menikam tajam di belakang. Kekuasaan macam ini muncul dari demokrasi kita yang cacat karena dibajak oleh relasi busuk antara penguasa dan pengusaha yang mengangkangi sumber daya dengan melecehkan rasa keadilan dan hukum,"ucapnya.

"Oleh karena itu, kami dari Aliansi Masyarakat Sadar Korupsi Serdang Bedagai menyatakan sikap "Menolak RUU KPK dan RUU KUHP" dan menyampaikan tuntutan sebagai berikut. Menuntut agar Pemerintah mencabut RUU KPK yang sudah disahkan. Menuntut RUU KUHP tidak disahkan. Menuntut pelaku penganiayaan terhadap Mahasiswa ditangkap. Copot Pimpinan KPK yang bermasalah. Merestorasi upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme,"tegas kedua Kordinator lapangan Gunawan Bakti didampingi Kordinator Aksi Muhammad Safii.

Selanjutnya peserta aksi memasukan bendera yang bertuliskan KPK kedalam kotak yang bertuliskan DPR, kemudian melemparkan kotak tersebut ke aliran sungai ular sebagai tanda bahwa KPK telah ditenggelamkan oleh DPR.

Dari pantuan terlihat puluhan aliansi masyarakat sadar korupsi dengan membawa alat peraga terdiri Toa, Benderah warna putih yang dicat warna merah bertuliskan KPK, 1 kotak warna merah bertuliskan DPR, Spanduk yang bertuliskan DPR perlu dirukiyah, Kasian ayahku gak bisa ngewek sama mamakku, Menerima jasa rukiyah.

Kurang lebih sekira pukul 10:50 WIB peserta aksi membubarkan diri dengan setuasi aman dan kondisif dalam Pengawalan Polres Sergai dipimpin Kasat Sabhara AKP K Purba didampingi KBO Intelkam Iptu T Sihombing dan personil Sat Sabhara dan Sat Intelkam.**