SERDANG BEDAGAI-Seorang kakek M. Arifin Lubis (79), seorang pedagang gunung kelabu warga jalan serdang nomor 125 Perbaungan, Kecamatan Perbaungan, Sergai. Senin (5/8/2019), sekira pukul 08:00WIB, ditemukan mengapung disebuah sumur yang berlokasi dikediamanya.

Atas peristiwa tersebut diduga korban hendak mengambil air wudhu dan mandi disumur dengan cara menimba kerek yang tidak menggunakan kran air (sanyo).

Informasi yang dihimpun Gosumut, awalnya saksi Devi (29) karyawan tokoh Dhova Shoes and Bag tinggal Dusun IX, Desa Bingkat, Kecamatan Perbaungan, Sergai. Pada hari sabtu tanggal (3/8), sekira pukul 18:00WIB, dirinya melihat korban.

Kemudian pada hari Senin(5/8/2019) sekira pukul 08:00WIB, saksi Hasan Basri(46) merupakan anak kandung korban datang kerumah orang tuanya, namun kondisi pintu rumah tertutup dan tidak terkunci.

Saat itu juga saksi anak korban membuka pintu rumah orang tuanya dan memanggil korban namun tidak ada sahutan dan melihat keadaaan tersebut mencari korban di sekeliling rumah namun tidak berhasil ditemukan. Kemudian saksi melihat kesumur ternyata korban yang merupakan orang tua saksi ditemukan korban didalam sumur dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Menurutnya, bahwa pada hari Minggu (4/8/2019), sekira pukul 14:00WIB, terakhir kali dilihat saksi sedang mengatarkan sewa dan selanjutnya pada pukul 14:30 WIB, "anak saya mengantarkan nasi kepada korban hingga pukul 18:30 WIB dan korban mengemasi jualanya dan biayanya tutup sekira pukul 22:00 WIB,"katanya.

Dimana, lanjut Hasan Basri, korban mengalami penyakit pikun dikarenakan usia yang sudah 79 tahun, dan kebiasaan almarhum mengambil wudhu dan mandi disumur dengan cara menimba kerek tidak menggunakan kran air/Sanyo." Cetusnya Bahkan menurut kererangan Saksi Faisal (39) warga Jl. Station Kereta Api Kecamatan Perbaungan, Sergai bersama Hasan Basri merupakan anak kandung korban. Bahwa korban tinggal sendirian dan ada upaya anaknya untuk mengajak korban ikut bersama anaknya, namun korban selalu menolak dengan alasan tidak mau menyesuaikan anak-anaknya.

"Berdasarkan keterangan kedua anaknya kalau korban taat sekali menjalankan ibadah sholat," Kata Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP. Hendro Sutarno kepada Gosumut. Ia menambahkan, setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), menghadirkan pihak Inapis dari Polres Sergai korban akan dibawah kerumah sakit untuk dilakukan otopsi/visum et repertum, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan dan Interogasi saksi-saksi, untuk melengkapi medik.

Dalam kejadian tersebut petugas mengamankan barang bukti, Baju kaos warna coklat, Celana jeans warna biru Sepatu pansus warna hitam, Kaos kaki warna coklat milik korban," Tandas Kasat Reskrim AKP. Hendro Sutarno.*