PALAS-Kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg dirasakan warga Kabupaten Padang Lawas (Palas) sejak dua pekan belakangan ini.Harga gas 3 Kg bervariasi mulai Rp 28-30 Ribu pertabung ditingkat pengecer dan kios penjual eceran.

?Sejumlah pangkalan yang biasanya mengecer ratusan hingga puluhan tabung gas siap pakai, kini hanya berjejer tabung gas yang kosong.

Kekosongan ini memicu kelangkahan tabung gas 3 Kg itu, diwilayah Kabupaten Palas harga gas elpiji 3 Kg, meroket hingga Rp 30 ribu rupiah pertabung sehingga cukup meresahkan masyarakat.

?"Sejak dua minggu belakangan ini sangat susah dapat tabung gas. Ada tapi harganya sudah Rp 30 ribu, padahal biasanya dibeli Rp18 ribu," kata Masni Hasibuan, salah seorang konsumen yang berdomisili di Kelurahan, Pasar Sibuhuan Jumat (26/72019).

Tak hanya di pelosok harga elpiji juga meroket, di inti ibukota Sibuhuan Kabupaten Palas. Harganya tidak jauh berbeda ,akibatnya warga resah karena harga pertabung gas melon mencapai Rp30 ribu.

"Iya, saya baru beli Rp 30 ribu, baru naik ini yang sebelumnya juga harganya di tingkat pengecer Rp18 ribu. Mungkin lusa akan terus naik sampai Rp 40 ribu," ujar Ani konsumen asal Kecamatan Barumun.

Warga berharap kelangkaan gas tidak terus terjadi, apalagi harganya yang terus naik sejak beberapa hari terakhir, sehingga cukup meresahkan kalangan ibu rumah tangga untuk keperluan memasak keperluan sehari-hari untuk keluarga.

Warga meminta Pihak Diskoperindag Palas dan Aparat Kepolisian menindak pangkalan maupun pengecer yang memasang harga tabung gas elpiji 3 Kg diluar ketentuan pemerintah.

"Kalau kelangkahan gas elpiji 3 Kg ini terus dibiarkan dan tidak ada tindakan pemberian sanski dari aparat kepolisian serta pemerintah, tentu akan dimanfaatkan para tengkulak penimbun gas elipiji 3 Kg untuk mencari keuntungan berlipat ganda dengan harga yang mencekik leher," beber kalangan ibu rumah tangga kecewa.*