MEDAN - Tumbuh kembang seorang anak memang bergantung orangtua. Tapi ada hal-hal mendasar yang sangat mempengaruhi, di antaranya campur tangan negara.

Demikian disampaikan Aktivis Anak & Perempuan Dr Edy Ikhsan SH MA di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Jl Pengilar, Medan Amplas Minggu (21/7/2019) yang digelar Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI).

Menurut Dosen Hukum USU itu, hal mendasar yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah ketahanan keluarga.

"Ada beberapa pilar dalam peningkatan ketahanan keluarga. Di antaranya spiritual atau religius dan kesejahteraan," papar Lulusan Universitas Leiden, Belanda tersebut.

Menurut Edy Ikhsan, spiritual atau religiusitas penting karena sebagai benteng pertahanan dalam keluarga.

"Ini yang utama agar hidup kita dinaungi keridhoan dan ketenangan," jelasnya.

Menurutnya, spiritual juga berkorelasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama.

"Kita miris dengan kenyataan menipisnya kepedulian. Bahkan ada yang mengatakan 'yang penting yang kena kasus narkoba bukan anak ku'. Ini salah. Kita harus terus bergandengan untuk melawan kerusakan Tidak bisa terpisah-pisah," ujar Edy Ikhsan.

Selain itu, kesejahteraan juga menjadi pilar ketahanan keluarga yang tak kalah penting.

Menurut pria yang pernah jadi Delegasi Indonesia untuk Children Word Summit di New York USA itu, harus ada campur tangan negara dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.

"Bagaimana kita mengurusi keluarga kalau ekonomi dan kesejahteraan tak ada. Kesejahteraan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Harus ada peranan negara menjamin kesejahteraan itu. Bukan sekadar peringatan hari anak yang kesannya seremoni," kata Edy Ikhsan.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) Badriyah mengatakan peringatan HAN tahun ini tema yang diangkat adalah Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak.

"Karena perlindungan anak dimulai dari keluarga dan lingkungannya," kata Badriyah.

Badriyah menjelaskan peringatan HAN 2019 diisi sejumlah kegiatan perlombaan bagi anak-anak di Medan Amplas.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyemarakkan HAN ini, YAFSI mengadakan lomba tradisional untuk anak-anak, dan tahun ini kami memilih Kelurahan Amplas," tuturnya.

"Selain itu juga, kita mendorong Kelurahan Amplas untuk menjadi Kelurahan Layak Anak," sambung Badriyah.

Adapun beberapa permainan tradisional yang dilaksanakan pada acara tersebut adalah, congklak, engklek, tarik tambang, bakiak, enggrang batok, dan guli dalam sendok. Tidak hanya itu tahun ini YAFSI juga mengadakan lomba video public speaking.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 1, Kelurahan Amplas, Muhid Alfin Sinaga mengucapkan terimakasih kepada para panitia yang telah melaksanakan HAN di Kelurahan Amplas.

"Saya sangat berterimakasih dan mengapresiasi dengan kegiatan ini. Dan permainan tradisional ini baru pertama dibuat di sini," ucapnya.

Muhid juga menambahkan bahwa dengan diadakannya kegiatan ini menyadari kepada anak-anak pentingnya hubungan sosial.

"Kalau gak kita perhatikan anak-anak ini, nanti anak-anak ini bisa terjerat ke dalam hal negatif seperti narkoba," tambahnya.