MEDAN-Kepala  Kantor Perwakilan (KPw) BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat mengatakan kondisi perekonomian saat ini belum waktunya penurunan maka diputuskan suku bunga kebijakan baru atau BI 7-Day Reserve Repo Rate tetap 6%. Lalu, suku bunga Deposit Facility (DF) tetap 5,25% dan suku bunga Lending Facility (LF) tetap 6,75%.

“Hal ini diputuskan karena melihat kondisi perekonomian internasional yang belum baik. Bahkan harga komoditas dunia juga trendnya juga masih akan melemah. Maka ini harus didiskusikan dampaknya kepada kondisi ekonomi di Sumatera Utara (Sumut),” katanya pada media.

Untuk Sumut sendiri, lanjut Wiwiek pertumbuhan ekonominya tumbuh 5,3 persen yakni sama dengan Triwulan IV 2018. Artinya pertumbuhan masih di atas nasional tetapi memang trendnya semakin dalam kondisi melemah.

“Kalau kita bandingkan dalam trend 5 atau 6 tahun ke belakang. Adapun sektor-sektor yang memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi kita adalah sektor pertanian berkontribusi 21 persen, lapangan usaha industri 19 persen, lapangan perdagangan 19 persen, konstruksi 14 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi itu 13 persen. Lima inilah yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di Sumut. Sektor inilah yang harus didorong agar perekonomian Sumut tumbuh di atas rata-rata,” jabarnya.

Karena memang saat ini ekspor Sumut banyak didominasi oleh komoditi yang berasal dari SDA, juga pertanian baik dari CPO, Karet, Kopi, Ikan dan sebagainya. Dan, menurut Wiwiek ini dampaknya besar kepada ekonomi Sumut.

“Padahal kontribusi ekspor Sumut ini lebih dari 30 persen atau sekitar 32 persen. Jadi kalau ekspor turun akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sumut sebesar 35 persen secara proporsional,” pungkasnya. *