MEDAN - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan diskusi tentang hari jadi Kota Medan. Dalam diskusi digelar Rabu (3/7/2019) malam itu mengambil tema "Refleksi Hari Jadi ke-429 tahun Kota Medan: Medan Rumah Siapa?" menghadirkan sejumlah pembicara. Yakni Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ST, Dosen Fakultas Hukum USU Dr Edy Ikhsan SH MA dan Aktivis Fitra Sumut Rurita Ningrum.

Rurita Ningrum dalam uraiannya banyak menyoroti struktur APBD Kota Medan khususnya tahun 2019 sebesar lebih Rp6,1 triliun.

"Angka ini terbesar di Sumatera Utara dan hampir setengahnya APBD Provinsi Sumatera Utara 2019," kata Rurita.

Namun, gelontoran anggaran sebesar itu ternyata belum mampu menjadikan Kota Medan benar-benar mengakomodir aspirasi bahkan dalam hal mendasar.

"Contohnya di Dinas Kesehatan Medan. Di beberapa Puskesmas masih banyak yang tak ramah pada penyandang disabilitas," kata Rurita.

Dia kemudian menyoroti kinerja Dinas PU Pemko Medan.

"Ada proyek perbaikan drainase. Parit dikorek tapi sampahnya tak diangkut. Ini harusnya kan bisa jadi satu item sehingga kontraktor pengerjaannya bisa mengangkat sampah dan tanah itu tanpa berminggu-minggu di tepi jalan," kata Rurita.

Di Dinas Pendidikan Medan, ada gelontoran anggaran Rp1,2 triliun tahun 2019.

"Itu tidak lagi mengurusi SMA sederajat karena sudah wewenang Disdik Provinsi Sumut. Tapi ya bisa kita dapati banyak persoalan pendidikan di Medan ini," kata Rurita.

Di sisi lain, Rurita mengajak kaum mahasiswa dan pergerakan mengawasi jalannya anggaran.

"Ingat, politik anggaran tidak hanya ada di DPRD. Tapi elemen mahasiswa harus aktif mendorong kebijakan bahkan sebelum disahkan. Proses pengesahannya harus kita kawal terlebih dulu," tegas Rurita.

Untuk itu, Rurita mendorong agar mahasiswa menjadi pengawal perubahan.

"Mari kita dukung orang berintegritas seperti Bang Edy Ikhsan ini untuk membawa perubahan agar Medan bisa lebih baik," tukasnya.