MEDAN - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan menggelar diskusi tentang hari jadi Kota Medan dengan mengangkat tema "Refleksi Hari Jadi ke-429 tahun Kota Medan: Medan Rumah Siapa?", Rabu (3/7/2019) malam. Menghadirkan sejumlah pembicara seperti Ketua Komisi D DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan ST, Dosen Fakultas Hukum USU Dr Edy Ikhsan SH MA dan Aktivis Fitra Sumut Rurita Ningrum, mereka pun mengulas berbagai persoalan di Kota Medan.

Sutrisno Pengaribuan dalam paparannya mengurai alasan kenapa dirinya banyak sekali meributi persoalan di Kota Medan.

"Saya memang lahir sampai SMP di Tapsel. Tapi sejak SMA hingga lulus saya di Medan dan pertama kali punya KTP sebagai warga Medan. Jadi saya punya legal standing untuk menyoroti kota ini," urai mantan Ketua BPC GMKI Medan tersebut.

Diutarakannya, banyak persoalan di Kota Medan yang seringkali tak direspon dengan sensitivitas Walikota dan jajaran Pemko Medan.

"Saya sengaja membawa pedagang Pasar Aksara dan Kelompok Pemulung di diskusi ini. Dari mereka kita banyak tahu persoalan mereka sebagai warga Kota Medan yang terkesan tak ditanggapi pemerintah kota," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Bahkan, sambungnya, banyak persoalan mendasar yang ternyata tak bisa diselesaikan padahal bisa secara sederhana dientaskan.

Sutrisno pun menjabarkan dirinya di DPRD Sumut sering memanggil Pemko Medan, BWSS dan pihak terkait untuk menuntaskan persoalan banjir di Medan.

"Misalnya Pemko Medan sering melempar persoalan banjir dan sungai kepada BWSS. Saat BWSS sudah punya strategi, justru Pemko yang kurang siap mengeksekusi," ujar Sutrisno.

Sutrisno menyimpulkan persoalan itu hanya bisa dijawab dengan kepemimpinan yang berani dan kuat tanpa pernah dibebani latarbelakang masa lalu.

"Ini persoalannya top leader. Saya berharap Bang Edy Ikhsan yang memiliki kriteria untuk menjawab persoalan itu bisa memimpin Kota Medan di 2020," tegas Sutrisno.