TOBASA-Menanam dan menjaga tumbuh dengan tegaknya pohon di lingkungan sekitar kita menjadi salah satu upaya kecil yang bsa dilakukan oleh masyarakat demi mencegah kekeringan di musim kemarau secara khusus menjaga Erosi atau pengikisan lahan maupun gunung.

Ketua Bhayangkari Cabang Tobasa Ny.Rissa Agus Waluyo bersama Ketua Ranting Polres Tobasa dan Bhayangkari Tobasa  menyambut Hut Bhayangkara ke 73 Senin,(1/7/ 2019) dimulai Pukul 10.45 wib melaksanakan penanaman pohon Macadamia di lapangan Mako Polres Tobasa.

Penanaman pohon Macadamia di halaman Mako Polres Tobasa sebagai wujud nyata partisipasi dan keikutsertaan Bhayangkari Polres Cabang Tobasa  dalam menjaga keselamatan alam dan Kelestarian alam kawasan Hutan secara khusus bertujuan untuk melestarikan Lingkungan hidup di Provisinsi Sumatera Utara dan terkhusus di Kabupaten Toba Samosir.

Prinsip penanaman pohon oleh Ketua Bhayangkari Polres Tobasa dan jajarannya untuk mencegah kekeringan. "Dengan menanam pohon yang kita laksanakan hari ini dengan diikuti oleh berbagai kelompok dan kalangan kita telah berusaha mengisi ruang ruangan kosong lahan. Karena tanaman pohon bisa memperbaiki iklim mikro di alam sekitar kita melalui proses fotosintetis yang menghasilkan Oksigen (O2) dan air (H2O)," ungkapnya.

"Diketahui sangat jarang masyarakat memanfaatkan ruang terbuka untuk penanaman pohon karena tidak memiliki nilai nilai ekonomi dan kebanyakan menjadi ruangan terbangun disamping warga yang memiliki lahan terbatas," papar Ny.Rissa Agus Waluyo dalam sambutannya.

Kasubbag Humas Polres Tobasa Ipda Pol Bungaran Samosir kepada Gosumut.com  menjelaskan, penanamana pohon adalah penutupan vegetasi yang bertujuan supaya air hujan yang turun tidak langsung ke tanah yang mengakibatkan terjadinya erosi. Disaat kemarau akar pohon akan menyimpan air dengan lama sehingga merilis air secara pelan pelan saat kemarau.

Hadir dalam acara penanaman pohon Kapolres Tobasa AKBP.Agus Waluyo,SIK serta di ikuti oleh para jaran Pejabat dan Perwira juga personil Bintara Polwan serta para ASN jajaran Polres Tobasa.

Gosumut melalui informasi dari Badan Nasional Penanggulangan dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa di bulan April hingga Juli 2019 hampir menyeluruh kawasan wilayah Indonesia akan mengalami kemarau namun puncak kemarau akan terjadi di bulan Agustus dan september dan terdapat pengaruh El- Nino kategori lemah. BNPB juga mencatat telah terjadi 106 kejadian kekeringan selama periode Januari - Juni 2019.demikian info dari BMKG yang berhasil di rilis oleh Gosumut.*