TOBASA-Acara 1000 Tenda Caldera Toba Festival desa Meat Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir yang digelar sejak Jumat (28/6/2018) hingga Minggu (30/6/2019) dihadiri 4.800 orang peserta.

Hal tersebut diungkapkan Ojak, Ketua Rumah Karya Indonesia selaku Panitia penyelenggara kepada Gosumut Minggu (30/6/2019).

Kepala desa Meat Janri Simanjuntak yang juga salah satu panitia pelaksana kegiatan 1000 Tenda Caldera Toba Festival Desa Meat Tampahan 2019 dari Pemerintahan Desa mengatakan peserta untuk 1000 Tenda capai +_ 4.400 Peserta dengan  1.800 Tenda peserta dari berbagai daerah Kabupaten/Kota dan Propinsi se Indonesia.

Hari kedua pelaksanaan kegiatan Sabtu, (29/6/2019) peserta yang mendaftar secara on the SpoRt langsung membludak. "Karena banyaknya pendaftar dan lokasi tidak mengijinkan lagi dan sudah Over Load, pendaftaran kita tutup pukul 9.00 WIB," tegas Kades.

Hal yang sama juga diakui oleh panitia dari RKI kepada Gosumut. Janri kepada Gosumut saat di sambangi di rumahnya Minggu, (30/6/2019) di Dusun Simanjuntak desa Meat yang merupakan lokasi di gelarnya acara 1000 Tenda menjelaskan, pelaksanaan kegiatan acara 1000 Tenda Caldera Toba Festival Meat 2019 murni adalah kerja sama pihaknya warga desa Meat Tampahan dengan Komunitas Rumah karya Indonesia (RKI) pimpinan Ojak Manalu.

"Saya tegaskan, dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada sponsor yang mendukung untuk terlaksananya 1000 Tenda ini, dari manapun itu. Ini murni kerja sama warga masyarakat desa Meat dengan Komunitas Rumah Karya Indonesia (RKI). Kami warga desa Meat bersama dengan Komunitas Rumah Karya Indonesia (RKI) mencapai kesepakatan untuk pelaksanaan kegiatan dengan menerima uang pendaftaran peserta sebesar Rp.20.000,- per orang,"imbuhnya.

Biaya pendaftaran ini disepakati dengan kesepakatan uang hasil Biaya Pendaftaran dibagi 2 (bagi rata) yakni, " 50 % untuk Masyarakat dan 50 % Untuk biaya Operasional Panitia. Inilah kesepakatan kami. Jadi untuk melaksanakan semua kegiatan yang ada dalam acara 1000 Tenda ini adalah hasil dari biaya pendaftaran peserta dan tidak ada dari sponsor maupun itu Pemerintah dan swasta bahkan dari BPODT sekalipun tidak ada bantuan dana," jelas Janri.

Bantuan yang diberikan Pemerintah Tobasa kepada Panitia mulai dari bantuan Mesin Genset untuk aliran listrik, bantuan tim Medis Kesehatan dengan Mobil Ambulance dan Kapal Air "Kapal Puskesmas keliling" lengkap dengan beberapa petugasnya tetap stanbay di lokasi selama kegiatan berlangsung.

Panitia di bantu oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Tobasa dalam hal pengadaan fasilitas Pentas/Taratak, Tenda dari BNPB, Alat berat untuk meratakan dan pembersihan lokasi dan permohonan bantuan Petugas pengamanan dari Sat Pol PP dan Petugas dari DISHUB Tobasa untuk penertiban arus kendaraan lalulintas dan parkiran. "ini saja, lain dari ini tidak ada. Namun dalam hal materi tidak ada sama sekali yang saya tau di bantu," tandas Janri.

"Kami telah membuat permohonan bantuan MCK berjalan kepada Pemkab Tobasa sebelum acara berlangsung dan bahkan setelah hari pertama mulainya kegiatan. Kami juga mendesak dan meminta MCK berjalan sebagai satu fasilitas Kamar Mandi dan WC  namun hingga berakhirnya acara 1000 Tenda tidak ada realisasinya diberikan oleh Pemkab Tobasa," imbuhnya.*