ASAHAN-Berbagai komentar dan pendapat parah tokoh masyarakat di Kabupaten Asahan hingga komentar dari masyarakat kalangan bawah terhadap penolakan kerusuhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terkhusus di Wilayah Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Asahan Sofian SAg, MA, ia sangat berharap dan menghimbau para masyarakat agar menolak segala kerusuhan di NKRI terkhusus di Kabupaten Asahan.

"Saya menyatakan dengan ini menolak kerusuhan di Negara Kesatuan Indonesia, saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpropokasi dengan dengan tindakan kerusuhan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, serta yang dapat merugikan NKRI," ujarnya.

Senada dengan Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Asahan DR. Donal Panjaitan saat ditemui Wartawan di kantornya, ia juga turut menyatakan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat dan pemuda agar tidak mebuat kerusuhan.

"Dengan ini saya menyatakan menolak segala kerusuhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagi saya NKRI harga mati," jelasnya.

Bukan hanya itu saja, para tokoh masyarakat lainnya juga menyatakan hal yang sama, seperti Ketua Bamag Asahan Pdt. Yatus Nugroho, Sth, Ketua FKUB Kabupaten Asahan H. Humaini Samsuri Pane dan Ketua Majelis Agama Budha Pandita Muda Yosep Rendi, SH.

Ditempat lain, seorang juru parkir di Kota Kisaran bernama Dedi Paiman saat ditemui Wartawan menyampaikan permohonan kepada masyarakat agar tidak membuat kerusuhan.

"Aku bermohon kepada masyarakat agar tidak membuat kerusuhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena kalau rusuh kami susah cari makan," ujar si juru parkir.

Begitu juga dengan seorang pemulung bernama Selamat, ia juga memohon kepada masyarakat agar tidak membuat kerusuhan.

"Kami mohon kepada masyarakat agar tidak membuat kerusuhan, karena kalau rusuh kami tak bisa cari makan," pinta si pemulung.

Bukan hanya itu saja, hasil pantauan wartawan dilapangan, masyarakat kecil lainnya juga turut memohon kepada masyarakat agar tidak membuat kerusuhan seperti pedagang kaki lima.*