PALAS-Prekonomian masyarakat di empat desa nyaris lumpuh akibat Harimau Sumatera yang berkeliaraan dan  memangsa warga. Akibatnya warga Menjadi trauma dan dihantui rasa takut untuk ke kebun dan keladang ,sedang untuk keluar rumah baik siang maupun malam hari ,warga tidak berani yang karena dikecam ketakutan menjadi korban binatang buas (Harimau - red).

PALAS-Prekonomian masyarakat di empat desa nyaris lumpuh akibat Harimau Sumatera yang berkeliaraan dan  memangsa warga. Akibatnya warga Menjadi trauma Hal ini disampaikan Kepala Desa Siraisan Kecamatan Ulu Barumun Sangkot Hasibuan dan Sekdes Pangaranbira Jae, Kecamatan Sosopan, Habib Aswandi dalam pertemuan dengan Bupati Palas H Ali Sutan Harahap (TSO) ,Rabu (29/5/2019) malam di rumah dinas bupati.

Dikatakan Sangkot,  mereka menemui bupati untuk menjelaskan lebih detail kondisi masyarakat, apalagi di bulan Suci Ramadhan dan beberapa hari lagi Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

"Siang kami tidak bisa mencari nafkah. Anak-anak dan kaum ibu setiap hari di dalam rumah, sedangkan yang laki-laki dewasa meronda yang tersebar di enam titik yang diduga berkeliaran harimau pemangsa," kata Sangkot.

  Kekhawatiran warga,kata Sangkot , akibat adanya dua warga yang sudah menjadi korban  dimangsa harimau ,sehingga warga  sulit untuk bertani, membuat ekonomi warga  terganggu," jelasnya  kepada Bupati TSO.

Menyikapi persoalan ini, Pemkab Palas, Jumat (31/5/2019)  akan turun memberikan bantuan beras sebanyak 25 ton kepada warga diempat desa yaitu Desa Siraisan Kecamatan Ulu Barumun dan Pagaranbira Jae dan Julu serta Hutabargot ,Kecamatan Sosopan.

Bantuan akan disalurkan ke empat desa  diwilayah  Kecamatan Ulu Barumun yaitu Desa Siraisan. Tiga Desa di Kecamatan Sosopan yaitu Desa Pagaranbira Jae,  Desa Pagaranbira Julu,  dan Desa Huta Bargot Kecamatan. "Hal itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah atas kondisi yang dirasakan warga disana," tegas Bupati TSO dan Wakil Bupati drg H Ahmad Zarnawi Pasaribu Kamis (30/5/2019) malam.

TSO meminta masyarakat terus kompak dan proaktif membantu  pemerintah,  BBKSDA, TNI, Polri dan masyarakat untuk terus melakukan ronda  pengawasan di sejumlah lokasi yang dianggap rawan agar tidak semakin menjadi momok menakuti warga dengan kehadiran harimau yang telah masuk perkampungan itu.

"Dengan kondisi yang dirasakan warga saat ini, pemerintah akan terus bermusyawarah untuk membantu agar persoalan yang menjadi polemik ditengah masyarakat dengan kehadiran harimau segara dapat dituntaskan," ujar Bupati.

"Bantuan beras ini diperkirakan untuk persedian selama 14 hari selanjutnya pemerintah terus bermusyawarah agar dapat membantu warga dalam mengatasi dampak yang dirasakan warga karena nyaris lumpuhnya ekonomi warga disana," terangnya sembari menegaskan persoalan ini sudah menjadi darurat bencana  sosial.

TSO menambahkan, hasil musyawarah dan anjuran dari MUI serta Tokoh masyarakat dan Adat akan dilaksanakan pengajian dan pembacaan surat yasin 41 untuk tujuan dihindari dari berbagai mara bahaya dan ancaman serangan binatang buas.

"Kegiatan pembacaan surat yasin akan dilaksanakan di Desa Paringgonan Julu oleh semua warga. Semoga ancaman dari berbagai bahaya akan berangsur sirna dari daerah ini," pungkas Bupati TSO.*