MEDAN - Keluarga Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Medan dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumut menggelar buka puasa bersama dan menyantuni 40 anak yatim piatu di Garuda Plaza Medan, Sabtu (25/5/2019). Dalam kesempatan itu, Ketua IDI Medan dr. Wijaya Juwarna, Sp-THT-KL menyerukan, agar anak bangsa bersatu dan menjalin kebersamaan pasca Pemilu 2019.

"Belakangan ini rentan terjadi perpecahan di mana-mana, di organisasi apapun di negara kita ini. Jadi kita perlu merekatkan sesama organisasi," kata Wijaya.

Menurutnya, dengan kebersamaan apapun problem bangsa bisa diselesaikan terutama di sektor kesehatan.

"Permasalahan kesehatan dasar kita menjadi perhatian kita, terlepas persoalan gizi buruk yang harus diselesaikan segera, cakupan di mana masyarakat miskin mudah berobat dengan menggunakan BPJS Kesehatan, kemudian RS pemerintah di kab/kota juga harus ready, karena kita melihat justru yang ready itu RS swasta," tambahnya.

Sedangkan Ketua PDUI Sumut dr. Dedy Irawan dalam sambutannya mengatakan, PDUI dan IDI selalu saling berdampingan, karena IDI merupakan rumah besar atau induk organisasi para dokter.

"Harapan kita ke depan memang IDI bisa menguatkan PDUI dalam melakukan pelayanan primer karena dokter umum merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Dia juga berharap, pihak pemerintah dan IDI lebih memperhatikan dokter umum sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan para dokter umum sehingga bisa membuat layanan prima di Sumut khususnya Medan.

"Saat ini dokter umum kita hampir 6 ribu, tapi kita punya anggota muda, yaitu sudah selesaikan pendidikan tapi belum lulus ujian nasional. Anggota muda belum bisa berpraktik. Jadi kita ada enam ribu," imbuhnya.

Hadir Guru Besar Prof. Dr. Aznan Lelo, Ketua PDUI Medan dr. Rudi Sambas, sejumlah dokter seperti dr. Ramlan Sitompul, SpTHT - KL, dr. Elmeida Effendy, SpKJ, dr. Alwi Mujahid, dr. Qadri, dr. Alamsyah Lukito, M.Kes, dr. Ismu Rizal,SH, Sp.F, Lion Club dan lainnya.