MEDAN - Hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara mengalami pemadaman listrik jelang sahur dini hari tadi. Peristiwa itu dianggap memancing kemarahan umat yang sedang menjalankan ibadah sahur. Untuk itu, diperlukan perhatian Gubernur Sumut agar kasus tersebut tak terulang dan melebar ke hal yang tak diinginkan.

Peneliti Medan Utara Institute, Muhammad Asril mengatakan persoalan listrik termasuk dalam urusan kepala daerah.

"Mulai dari keamanan warga sampai urusan air dan listrik juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tupoksi kepala daerah," kata Muhammad Asril, Kamis (9/5/2019).

Menyikapi pemadaman listrik di hampir wilayah Sumut, Asril menilai perlunya Gubsu Edy Rahmayadi mengambil sikap.

"Pemadaman ini berdampak pada warga Sumatera Utara. Warganya Gubsu Edy Rahmayadi. Apalagi padam saat umat sedang ibadah sahur dan shalat Subuh. Maka Gubsu harus memanggil petinggi PLN Sumut atas kejadian ini. Sumut tak akan bermartabat kalau urusan listrik masih terus jadi polemik," ujar Asril.

Pemanggilan itu dimaksudkan agar Gubsu bisa menjadi jembatan aspirasi rakyat terhadap PLN Sumut.

Sebab, alasan gangguan pembangkit yang diutarakan pihak PLN Sumut atas pemadaman itu, masih dianggap lelucon oleh sebagian publik. Apalagi sebelum Ramadan, PLN Sumut sudah menjamin tak akan ada pemadaman selama Ramadan.

"Saya sendiri menilai gangguan pembangkit ini makin mengindikasikan bahwa PLN Sumut tidak antisipatif di momen krusial seperti ini," urai Asril.

Padahal sambung Asril, pada 5 Mei 2019 atau sehari sebelum puasa, PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Utara mengklaim menyiapkan suplai pasokan listrik selama 24 Jam non-stop.

Selain itu, PLN dikatakan juga membuat 300 posko siaga yang diamankan 2.456 orang petugas, 49 orang petugas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) atau tanpa padam, 134 unit mobil dan 68 unit motor yang disiagakan dengan SOP khusus puasa dan lebaran.

Soal pasokan listrik, Asril mengutip pernyataan Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumut, Taufik Hidayat sebelum Ramadan.

Saat itu Taufik menjelaskan, pasokan listrik dari sistem Sumbagut memiliki daya mampu sebesar 2.390 MW dan beban puncak sekitar 2.200 MW, sehingga memiliki cadangan daya sekitar 8 hingga 10 persen.

Selama ulan Ramadan ini, kata Taufik Hidayat, pelanggan tidak perlu khawatir karena pasokan listrik sudah sangat andal.

"Sebelum publik bertindak, maka Gubsu harus sikapi hal yang kami anggap kontradiktif dari PLN ini," tukas Asril.

Pada Kamis (9/5/2019) pukul 03.00 Wib jelang sahur, sejumlah wilayah di Sumut gelap gulita akibat pemadaman listrik.

Di antaranya Binjai, Medan, Deliserdang, Perbaungan Serdang Bedagai, Batubara, Siantar, Perdagangan serta Padangsidimpuan.*