MEDAN - Pemadaman listrik kembali terjadi saat Ramadan. Kali ini saat umat sedang menjalankan Shalat Tarawih, Kamis (9/5/2019) sekira pukul 20.50. Pemadaman ini kian memperuncing kemarahan umat. Sebab di hari yang sama setidaknya sudah tiga kali listrik padam.

Yang paling memancing kemarahan tentu saja ketika jelang sahur PLN memadamkan listrik hampir di seluruh wilayah Sumut dan Aceh.

"Namun yang menyakitkan lagi, tak satu pun kepala daerah di Sumut ini bersikap dan mengomentari soal pemadaman ini," ujar aktivis sosial Medan Utara Institute, Muhammad Asril.

Menurut Asril, ini jadi salah satu indikasi bahwa kepala daerah khususnya di Sumut masih tak peka persoalan rakyat.

"Jikapun terlalu sibuk bersafari ramadan, ya bersuaralah soal pemadaman ini. Atau jangan-jangan orang di sekitar anda juga tak peka persoalan rakyat sehingga tak membisikkan hal ini? Bertambahlah bencana di Sumut ini jika begitu," ujar Asril.

Asril yang juga Presidium Medan Jurnalis Club' itu meyakini jika saja momentum Ramadan ini merupakan masa kampanye Pilkada, maka calon Kepala Daerah pasti berlomba-lomba membuat statemen.

"Ya statemen seolah-olah calon kepala daerah ini paham persoalan dan peka terhadap rakyat. Kami muak jika mengingat-ingatnya," tandas Asril.

Di sisi lain, Asril mengutuk keras PLN Wilayah Sumut yang terkesan ingkar janji. Dimana PLN sebelum Ramadan kemarin melontarkan tak akan pemadaman selama puasa.

"Jangan menambah deretan pejabat ingkar janji. Rakyat sudah muntah dengan yang suka ingkar janji," ujar Asril.

Dikabarkan, Kamis (9/5/2019) pukul 20.50 Wib pemadaman terjadi di hampir seluruh Kota Medan, Percut Sei Tuan Deliserdang dan Kota Binjai. Publik banyak mengungkap kemarahan via media sosial.

Pada jelang sahur sebelumnya, pemadaman listrik terjadi di sebagian besar Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Binjai, Siantar, Batubara serta Padangsidimpuan.

Sementara atas pemadaman itu, PLN beralibi bahwa terjadi gangguan di beberapa pembangkit.

"Kapal sewa Turki sudah ada. Pembangkit di Pangkalan Susu juga sudah beroperasi. Ya alasan klasik lah kalau gangguan-gangguan," tukas Asril.*