LABURA - Bupati Labuhanbatu Utara H. Kharuddin Syah meletakkan batu pertama pembangunan rumah Suluk Air Merah di Kelurahan Aek Kota Batu, Kecamatan NA IX-X, Minggu (28/4/2019).

Bupati H.Kharuddin Syah yang didampingi beberapa Tuan Guru Air Merah, Camat NA IX-X Jhon Ferry, tokoh masyarakat seperti Ridwan Rambe, Forkopimca NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jasmani tidak akan berarti tanpa pembangunan rohani. Tidak ada gunanya pembangunan secara fisik tanpa memperhatikan pembangunan kerohanian bagi masyarakat sebagai bekal untuk kembali menghadap sang pencipta.

"Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara tetap akan komit untuk menyeimbangkan pembangunan jasmani dan rohani. Tidak hanya berupaya mensejahterakan masyarakat tetapi juga berupaya mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa," jelasnya.

Bupati juga mengucapkan rasa syukur, bahwa para pemimpin agama dan masyarakat masih sangat perhatian dan sayang terhadap Kabupaten Labuhanbatu Utara. Mewujudkan perhatiannya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan ketaqwaan dan mengingat allah SWT.

“Dengan terus mengingat dan bersyukur kepada Allah akan ikut menjaga nikmat yang terus mengalir bagi Kabupaten ini. Pembangunan komplek tempat ibadah ini harus didukung dan alhamdulillah hari ini sudah akan dimulai pembangunannya,” imbuhnya.

Ia menambahkan ilmu agama yang diajarkan harus tetap berpedoman kepada Alqur’an dan hadist, karena pembelajaran yang tidak tepat akan menimbulkan kesesatan.

“Karena yang namanya ilmu termasuk ilmu agama tentunya harus melalui berbagai macam pelajaran,” sambung Bupati.

Pada kesempatan tersebut tuan guru Air Merah KH. Mohammad Sholeh mengucapkan terima kasih kepada Bupati Labuhanbatu Utara yang telah memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan-pembangunan rumah ibadah yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Pembangunannya ini dilakukan dengan dana pribadi Bupati yang akrab disapa H. Buyung," terangnya.

“Semoga kita yang berada di sini juga dapat melimpahkan sebagaian hartanya untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan majelis,” ungkapnya.

“Selain itu pembangunan komplek persulukan ini juga menjadi salah satu upaya melestarikan sejarah keagamaan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara,” tutur Tuan Guru.