MEDAN-Tercatat penarikan uang di periode 1 sampai 15 April 2019 atau dua minggu menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemilu tahun 2014. Untuk penarikan uang meningkat sampai 189% sedangkan uang setoran yang masuk ke perbankan Indonesia (Bank Indonesia) meningkat 93%.

Hal ini dikatakan Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Sumatera Utara (Sumut), Andiwiana S di mana jumlah uang yang masuk ke BI adalah sebesar Rp 2,3 Triliun sedangkan yang keluar sebesar Rp 2,4 Triliun. Ada netflownya (selisih penarikan dan setoran) yang tercatat yakni Rp 22 Miliar.

Begitupun, jumlah ini terbilang kecil untuk uang yang keluar masuk di Kota Medan atau di Sumut dibandingkan dengan tahun 2018 periode yang sama, uang yang masuk ke BI sebesar Rp 1,9 Triliun dan yang keluar Rp 654 Miliar maka netflownya Rp 722 Miliar pada waktu itu.

Semetara itu, Andi menuturkan berdasarkan catatan pada periode 23 Juni 2014 hingga 8 Juli 2014, penarikan uang oleh BI senilai Rp 1,488 Triliun. Sedangkan untuk setoran di periode itu mencapai Rp 736,740 Miliar sehingga netflow nya mencapai Rp 751 miliar.

“Kalau kita bandingkan pada Pemilu tahun 2014, uang yang keluar lebih banyak dibandingkan dengan Pemilu tahun ini yakni Rp 751 Miliar. Bukan karena apa-apa tapi ada kebutuhan  yang luar biasa pada waktu itu di Pemilu 2014 2 minggu terakhirnya yakni di 8 Juli 2014 yang mencakup transaksi akhir bulan. Di mana akhir bulan terjadi penarikan perbankan senilai Rp 581 Miliar untuk transaksi pajak, gaji, perbankan dan lain sebagainya,” terang Andi baru-baru ini pada wartawan di Medan.

Andi juga menilai secara umum tidak melihat adanya lonjakan penarikan kebutuhan uang yang signifikan pada periode 1-15 April 2019 atau Pemilu tahun ini. Justru tetflow sebesar Rp 22 Miliar ini adalah antisipasi perbankan untuk mengisi mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terkait libur panjang pasca Pemilu.

“Saat pemilu tentu seluruh bank di Sumut tutup. Namun, pada hari Jumat libur hari besar dan kalau hari Sabtu ada bank yang buka namun setengah hari. Kemungkinan pada hari Kamis banyak yang cuti sehingga diperkirakan akan libur panjang maka akan ada pengambilan uang yang cukup besar di sejumlah ATM," terangnya.

Untuk itu, Andi menyebutkan, pihaknya mengimbau perbankan untuk menyetok uang di mesin ATM di atas jumlah normal yang biasa mereka lakukan. Guna mengantisipasi kebutuhan masyarakat selama libur panjang pasca Pemilu.

“Sejauh ini pecahan paling banyak ditarik adalah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 dari ATM,” pungkasnya.*