MEDAN - Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia, Zainul Idris Yunus meminta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) agar tidak pernah berhenti memperbaiki kualitas produk sehingga memiliki kualitas dan berstandar internasional. Demikian disampaikan Zainul usai mendampingi rombongan Malaysian Product Development Center (MPDC) Dewan Ekonomi Usahawan Malaysia saat bersilaturrahmi dengan Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) Medan, Selasa petang (9/4/2019).

Menurut Zainul, silaturrahmi ini sangat baik untuk pengembangan pemasaran produk bagi pelaku usaha Kota Medan dan Malaysia. Apalagi di Malaysia tidak sedikit warga negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja.

"Mengingat banyak warga negara kita, khusus tenaga kerja dibawah kerja KJRI Johor Bahru membawahi Johor Bahru, Negeri Sembilan, dan Pahang‎ ada 360 ribu WNI, yang legal maupun ilegal," tutur Zainul.

Zainul menjelaskan ada kerinduan Warga Negara Indonesia (WNI) merasakan produk-produk Indonesia terutama kuliner. Karena, kuliner Indonesia memiliki khas tersendiri dibandingkan kuliner Malaysia.

"Ini juga menjadi pasar produk Indonesia yang dikirim ke Malaysia. Misalkan di Batu Pahat, itu banyak keturunan Jawa. Pastinya mereka juga masih ingin produk-produk makanan khususnya Indonesia. Makanya tidak heran di sana itu ada istilah Mie Bandung, Restoran Padang, walaupun Padangnya orang setempat,” ujarnya.

Ketua Asprindo Sumut, Rafriandi Nasution mengamini masukan tersebut.

“Kita harus menyesuaikan diri, ketika produk kita ke luar negeri, maka standar intrenasional harus kita penuhi. Seperti ISO, halal, bpom, komposisi dan lainnya,” timpalnya.

Secara terpisah, selaku tuan rumah, Ketua Asprindo Medan, M Said Tanjung mengaku terbukanya peluang-peluang usaha yang bisa dikerjakan bersama dari silaturahmi tersebut. Terutama terkait kuliner, komoditi lokal, pertanian lokal.

“Ada muncul harapan baru. Komunikasi kita juga tidak ada masalah. Kita juga sudah kontak-kontak untuk membangun satu hubungan bisnis,” imbuhnya yang mengaku optimis, pertemuan ini bisa dikembangkan menjadi lebih serius.

Pertemuan ini, dihadiri 9 pengusaha asal Malaysia. Ke depan jumlah ini akan bertambah, ditargetkan sebanyak 50 pengusaha untuk melihat peluang usaha dan pemasaran di Kota Medan.