MEDAN-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendorong Negara Tiongkok untuk dapat meningkatkan investasinya di Sumut dalam berbagai sektor.

Hal itu disampaikan saat kunjungan rombongan delegasi Negeri Tirai Bambu itu di Aula Raja Inal Siregar (RIS), di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (19/3/2019).

Gubernur Sumut, H Edy Rahmayadi dalam sambutannya yang disampaikan Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Sumut, Jumsadi Damanik menyebutkan bahwa sumber utama pendorong pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2018 dari sisi produksi yakni sektor pertanian (21,40 persen), industri dan pengolahan (20.29 persen), perdagangan dan eceran (17,92 persen) dan sektor konstruksi sebesar 13,54 persen.

Begitu juga inflasi 2018, sebesar 1,23 persen, lebih baik dari nasional (3,13 persen). “Namun kondisi itu dirasakan masih kurang optimal dan perlu upaya lebih maksimal guna memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk mewujudkan Sumut yang maju, aman dan bermartabat,” sebutnya.

Selanjutnya para delegasi dari Tiongkok juga diberi informasi terkait beberapa proyek Nasional yang sedang dan akan dijalankan di Sumut.

Seperti jalan tol, pelabuhan, hilirisasi produk CPO di Sei Mangke, juga pariwisata Danau Toba, serta Kepulauan Nias.

Sebagaimana diketahui, di 2018 lalu investasi terbesar di Sumut berasal dari Singapura (Rp9,60 T) sebanyak 66 persen, disusul Inggris 11 persen (Rp1,55 T), Belgia 10 persen (Rp1,54), Korea Selatan 7 persen (Rp1,07 T) dan Jepang 6 persen (Rp843 M).

Sementara jika dirunut dari 23 negara yang berinvestasi di Sumut, Tiongkok ada di peringkat ke-9 dengan nilai Rp194,2 M. “Kami berharap pertemuan ini, ada langkah besar dalam rangka kerja sama antara pemprov Sumut dengan delegasi Tiongkok terkait program Regional Comprehensive Economic Corridors 4 Global Maritim Fulcrum-Belt and Road Initiative (GMF-BRI) di Sumatera Utara,” pungkasnya.

Hadir diantaranya Kepala Balitbang Provsu Effendy Pohan, Kepala Biro Otda dan Kerjasama Setdaprovsu Basarin Yunus Tanjung, Mewakili Kadin Sumut Dayan Sutomo, Konjen RRT di Medan Sun Ang.