SERGAI-Galian tanah urug di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Medan- Batubara, di Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara Ganggu Aktivitas pengguna jalan khususnya bagi para pengemudi sepeda motor.

Pasalnya setiap kali dam truk yang akan menyebrang maupun memasuki areal galian tanah urug selalu terlihat sangat membahayakan bagi pengendara lainya. Terutama polusi udara yang setiap melintasi Jalinsum Medan menuju Batubara tidak ada melakukan penyiraman dibadan jalisum sehingga badan jalan tersebut menimbulkan abu bekas galian tanah urug. Seperti pantauan Gosumut Sabtu (16/3/2019) pagi sekitar pukul 10:30 WIB.

Terlihat para pekerja di lokasi santai tidak ada melakukan penyetopan untuk para pengendara lainnya, meskipun sudah ada pekerja dibadan jalan namun pekerja tersebut terbilang tenang tidak memikirkan kendaraan yang melintasi dilokasi tersebut untuk mengeluarkan truk yang akan keluar masuk. Sehingga hal ini sangat membahayakan bagi pengendara lainya yang akan melintas.

"Bahaya kali dam truk galian tanah urug tersebut, saat keluar masuk truknya terlihat penjaga jalan dibadan jalinsum sangat tenang dan santai. Padahal lokasi tersebut terbilang membahayakan bagi pengendara yang arah dari batubara menuju medan, karna lokasi tersebut jalan turunan otomatis dari sana tidak tampak adanya dam truk yang keluar masuk," Ucap Anto pengendara asal Medan kepada Gosumut di lokasi.

Bahkan menurutnya, lokasi tersebut sangat jorok jalinsum jadi betebaran berabu sehingga bagi pengendara sepeda motor harus ekstra hati -hati karena bisa menggangu penglihatan jalan akibat abu pada beterbangan.

Hasil pantauan Gosumut di lokasi, terlihat galian tanah urug tersebut terbilang tak peduli dengan suasana sekitarnya. Puluhan dam truk yang keluar masuk tidak memperhatikan adanya pengendara maupun bus dan mobil yang melintas dilokasi tersebut.

Begitu juga pihak pengelola, tidak ada melakukan penyiraman dibadan jalan untuk mengurangi dampak abu.

"Saya tahu fungsi galian tanah urug ini, namun jangan mentang -mentang ini milik pemerintah yang bekerja sama pihak pengelola jalan tol tapi tidak ada memikirkan keselamatan bagi pengendara karena kekurangnya penjagaan," Pungkas Anto.*