MEDAN- Sejak 2016 Daihatsu kerjasama dengan Alan dan Susy Technology (ASTEC) menggelar turnamen bulutangkis, Turnamen Daihatsu Astec Open (DAO) 2019. Tahun ini untuk keempat kalinya kerjasama tersebut kembali digelar dan kini menyambangi Kota Medan.

Ada yang berbeda, Turnamen DAO 2019 ini lebih istimewa karena peningkatan level menjadi tingkat internasional yaitu Badminton Asia Confederation (BAC) di 5 kota dan sirkuit nasional B di 2 kota. Turnamen DAO 2019 menyambangi Medan sebagai kota destinasi pertama sekaligus bertaraf internasional pertama kali digelar di GOR PBSI Medan, Sumut mulai 12 sampai 16 Maret 2019.

Bahkan, atlet muda yang ikut selain dapat memperbesar peluang masuk seleksi Pelatnas. Memiliki peluang untuk meraih skor atau poin resmi lebih tinggi yang terdaftar dan diakui oleh Badminton World Federation (BWF).

Turnamen ini juga akan menyambangi Balikpapan Yogyakarta, Makasar, Surabayà dan final di Jakarta. Kategori berdasarkan umur mulai U-13, U-15, U-17, U-18, Dewasa dan Veteran. Juga diadakan coaching clinic melibatkan atlet bulutangkis Alan Budikusuma dan Susi sebagai pembicara.

"Semoga dengan meningkatnya level turnamen ini, semakin memotivasi dan melahirkan bibit bibit muda bulutangkis dari berbagai daerah di Indonesia. Dapat berkontribusi pada kejayaan bulutangkis Indonesia hingga ke ajang kompetisi tingkat dunia," harap Domestic Marketing Division Head PT. Astra Daihatsu Motor Rokky Irvayandi saat menggelar konferensi pers, Senin (11/3/2019) di Medan.

Ketua Pengprov PBSI Sumut Ngadimin Suripno menyampaikan terimakasih dengan digelarnya turnamen ini.

"Dengan bulutangkis selain sehat juga mencegah kejahatan Narkoba dan begal. Diharapkan bangkit kembali cabang bulutangkis di Sumut," ujarnya.

Ketua pertandingan DAO 2019, Mimi Irawan mengatakan, turnamen ini diikuti 514 peserta dan 300 diantaranya dari Sumut, 28 peserta dari Thailand dan 1 India.

"Turnamen dibuka oleh Wagubsu. Penonton tidak dikutip biaya atau gratis," katanya.

Sementara atlet bulutangkis peraih emas tahun 1992 di Barcelona Alan Budikusuma menyampaikan harapannya agar dengan turnamen ini lahir atlet bulutangkis dari daerah tidak hanya dari Jawa tetapi juga dari Sumut.

"Tujuannya menaikkan levelnya international. Mengembalikan  kejayaan bulutangkis Indonesia. Ada atlet bulutangkis Antoni Ginting putra Medan dan diharapkan Medan menjadi salah satu provinsi yang disegani," ujar Alan yang juga dari Astec management.

Corporate Suistanability Development Manager PT Frisian Flag Indonesia Refa Hayudi Giriyanda mengatakan, visi mereka ingin membangun keluarga Indonesia yang sehat dan aktif dengan asupan gizi yang baik.

"Dengan turnamen ini, anak anak Indonesia bisa tampilkan potensinya dan prestasi yang lebih baik kedepan," harapnya.*