SLEMAN - Klub PSS Sleman menghadapi laga hidup dan mati saat melawan Borneo FC pada laga kedua Grup D Turnamen Sepakbola Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/3/19). Jika kembali kalah, peluang tim Super Elang Jawa untuk melangkah ke fase selanjutnya dipastikan tertutup. Perjuangan Bagus Nirwanto dan kawan-kawan juga semakin berat lantaran kemungkinan besar masih tak mendapat dukungan langsung dari salah satu kelompok suporter, Brigata Curva Sud (BCS). Suporter di tribun selatan itu memang memboikot pertandingan PSS Sleman sejak laga pertama melawan Madura United.

Disinggung kemungkinan aksi itu berlanjut, pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro turut memberikan komentarnya. Dirinya menghormati atas situasi yang terjadi saat ini.

"Kita hormati keputusan mereka. Suporter, manajemen, dan PT PSS pasti punya argumentasi yang kuat. Harapan ke depan ya cepat terselesaikan dan jangan berlarut," ungkap Seto, Kamis (3/7/19).

Pelatih berusia 44 tahun tersebut tak menampik jika tanpa adanya suporter punya pengaruh secara psikis. Belum lagi, dirinya mendapat informasi jika tim lawan sedikit down jika mendapat tekanan dari ribuan BCS di tribun selatan.

Meski demikian, dirinya selalu mengingatkan kepada pemain harus tetap fokus dalam bermain bola. "Kalau besok masih tanpa penton, ya harus tetap fokus ke pertandingan," tegasnya. ***