LABUHANBATU - Pasiter Kodim 0209/LB Kapten Inf. Bahdi S.Ag atas perintah Dandim 0209/LB Letkol Inf. Santoso, cek kesiapan bulog upaya penyerapan gabah hasil panen petani, Kamis (28/2/2019) di kantor Kakansilog. Rombongan disambut pejabat sementara Brayunsyah dan tatap muka dengan Pasiterdim 0209/LB dalam hal ini dari Staf teritorial didampingi oleh Batih Wanwil Serka Tampin Siahaan dan Bintara operator Serda Hamdani yang rutin memantau stok beras yang ada di wilayah ini. Dimana stok beras ini sebagai Cadangan Ketahanan Nasional khususnya wilayah pemerintahan Daerah jajaran Kodim 0209/LB.

Sebagaimana penyampaian Dandim 0209/LB, kabupaten Labusel, Labura maupun Kabupaten Labuhan Batu memiliki wilayah pesisir pantai dan perbukitan yang restan terhadap bahaya bencana alam banjir dan longsor, ketika itu masyarakat perlu mendapatkan perhatian bantuan pemerintah. Stok ketahanan pangan di bulog menjadi utama dalam sistem penanggulangan bencana.

Hasil panen petani dimulai awal januari 2019 ini, disamping logistik kebutuhan bahan pangan para petani, dapat sebahagian meningkatkan daya serap bulog subdrive Kansilog Labuhanbatu. Hal ini berguna untuk stok bulog demi menjaga harga pasar, karena pada masa musim tanam nanti perlu dijaga stok beras di pasar jual kebiasaannya akan menipis, situasi seperti ini harga di pasar akan meningkat sehingga daya beli masyarakat bisa menimbulkan keresahan. Ketika itulah beras cadangan Nasional bulog diturunkan untuk menstabilkan harga.

"Maka kami mengimbau kepada seluruh para pengusaha pembeli padi dan para pemilik kilang padi. Mari kita bantu bersama sama para petani dari hasil panen petani dapat terserap di Kansilog demi kepentingan Nasional khususnya wilayah Kodim 0209/LB," pinta Kapten Inf Bahdi selaku Pasiter.

Berdasarkan hasil pengecekan di gudang Bulog Rantauprapat melalui Kakansilog Brayunsyah, kapasitas daya tampung gudang sekitar 2000 ton, sedangkan stok beras saat ini baru berkisar 1200 ton. Sebagai alat Kontrorel data stok beras baik keluar maupun masuk setiap hari pihaknya akan membantu memantau dengan angka data yang dihimpun staf teritorial sebagai bahan kajian dan laporan.

“Tentunya hasil panen para Kelompok tani Babinsa sebagai ujung tombak terus mendampingi secara kontinu dan harapannya pasar jual beras tidak ada istilah kelangkaan sampai di pelosok desa," tambahnya.

"Kita akan membantu upaya penyerapan gabah secara terus menerus agar target serap gabah sesuai harapan Tim Serab Gabah dari Mabesad baru baru ini saat berkunjung ke Rantauprapat dan target serapan gabah dapat terealisasi," tandasnya.*