JAKARTA - Sejumlah program baru yang dijanjikan capres petahana Jokowi seperti 'kartu sakti' baru, termasuk Kartu Sembako di masa kampanye Pilpres 2019, dinilai tidak tepat. Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyindir seharusnya program itu sudah dikeluarkan sejak dulu.

"Kalau itu dimunculkan pada saat kampanye, kemarin ngapain aja?" ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019.

Hidayat menyampaikan, sebagai Presiden periode 2014-2019, kartu-kartu itu bisa dikeluarkan Jokowi selama lima tahun ke belakang.

Adapun, selain Kartu Sembako, Jokowi juga mengenalkan Kartu Pra-Kerja, serta Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dalam pidato kebangsaan di Sentul pada Minggu kemarin, 24 Februari 2019.

"Bukannya selama lima tahun (Jokowi) sudah diberikan kuasa?" ujar Hidayat.

Hidayat menegaskan, ketiga kartu baru yang ditawarkan Jokowi bisa membantu masyarakat saat program dari kartu-kartu itu dilaksanakan dengan baik. Hanya, pengenalannya di masa kampanye mengesankan Jokowi memanfaatkannya juga untuk tujuan politik.

"Harusnya kalau kita komitmen betul dengan masalah beasiswa, masalah dana kelurahan dan segala macam itu, harusnya kartu-kartu itu sudah muncul di tahun kedua pemerintahan," ujar Hidayat.***