SURABAYA - Presiden RI Joko Widodo mengatakan, dari hasil survei yang terbaru menyatakan bahwa masyarakat lebih percaya kepada media konvensional (arus utama) daripada media sosial (Medsos) berbasis internet.

"Besarannya mencapai 59 persen dari 143,5 juta pengguna internet di Indonesia," kata Presiden pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN yang dipusatkan di Grand City Convention Hall, Surabaya, Sabtu pagi (9/2/2019).

Dari kepercayaan yang masih tinggi itu, Presiden berharap agar kepercayaan terhadap pers itu terus dipertahankan dan dibutuhkan sebagai rumah pembersih informasi, membangun optimisme.

Presiden juga mengharapkan agar pers terus menjadi sumber informasi yang akurat untuk pembangunan bangsa dan negara.

Hadir saat itu Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan, Ketua DPR-RI Bambang Soesetyo, Ketua DPD-RI Osman Sapta Odong, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Penanggungjawab HPN yang juga mantan Ketua Umum PWI Pusat H Margiono, Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr (HC) Sukarwo SH, MH, para Ketua PWI Provinsi se Indonesia dan undangan lainnya.

Sementara Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo dalam sambutan mengatakan, tugas utama pers adalah menyampaikan kebenaran. Wartawan yang telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) saat ini mencapai 15 ribu orang dari 27 lembaga penguji. Dia berharap agar wartawan tetap taat kepada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) setiap kali menjalankan tugas dan selalu menyuarakan kepentingan publik. "Pers jangan pernah lelah memberitakan masalah pembangunan bangsa (nation state)," seraya mengharapkan adanya perhatian semua pihak dalam hal peningkatan kesejahteraan wartawan.

Peringatan HPN ditandai penandatanganan MoU kerjasama antara institusi pers dengan sejumlah lembaga dan kementerian serta pemberian penghargaan (Award).***