MEDAN–Medan yang terkenal dengan kulinernya makin digemari konsumen. Mulai dari kue basah, kue kering, bolu khas Medan, seperti Bolu Meranti, Bika Ambon, Lapis Legit, bolu Mulaka, Napoleon, Par-Par, Meidani, dan banyak lagi menjadi incaran pemburu kuliner.

Bagi yang ingin menjadikan usaha menengah tersebut sebagai oleh- oleh khas Medan bisa membelinya di rumah oleh-oleh khas Medan, Digidi. Tak perlu jauh – jauh untuk mendaparkannya. Segala jenis oleh- oleh dari Medan dipamerkan Digidi.

Digidi yang mulai dibuka pukul 07.00 WIB sampai pukul 23.00 Wib dipenuhi masyarakat penggila kuliner berkualitas. Tempatnya berada di Jalan Megawati nomor 4 Medan, Kecamatan Medan Area, Medan, atau yang sering disebut, Jalan Halat Medan.

Pemilik toko rumah oleh-oleh Digidi adalah Rina dan Wahyu Aditya (Didit). Mereka berdua melihat prospek kulier di Medan sangat menjanjikan terutama sebagai oleh–oleh khas Medan yang juga sebagai dukungannya terhadap industri pariwisata di Medan.

"Disini kita menyediakan tempat untuk jualan oleh-oleh segala kue-kue artis, yaitu Napoleon, Medan Par-Par dan Mulaka. Selain itu juga, ada Kue Meranti, Amanda Brownies, Maidanii Pancake Durian dan beragam produk UMKM," ujar Wahyu Aditia, saat Grand Opening Rumah Oleh-Oleh Digidi di Jalan Megawati/Halat No 2, Medan, Jumat (11/1/2019).

Kata Wahyu, acara grand opening Rumah Oleh-Oleh Digidi ini dihadiri para kerabat, teman-teman, konsumen serta rekan-rekan media.

"Sebelumnya kita sudah punya Warkop Digidi yang berada tepat di depan Rumah Oleh-Oleh Digidi ini. Di sana kita sudah lebih dulu menjadi resseller Napoleon. Banyaknya permintaan pelanggan akan kue-kue lainnya sehingga kita buka Rumah Oleh-Oleh Digidi," ujar Wahyu.

Ia mengatakan Rumah Oleh-Oleh Digidi ini memiliki konsep menggabungkan kue-kue artis di tengah persaingan yang ketat.

"Rumah Oleh-Oleh Digidi ini menyatukan berbagai oleh-oleh Khas Kota Medan, sehingga lebih efisien. Kita tetap menjaga kualitas dan pelayanan terhadap konsumen," ucapnya.

Mengenai harga produk, kata Wahyu, setiap produk kue juga sama dengan harga yang pada dasarnya. "Harga kue disini juga sama dengan harga kue di outlet-outletnya. Kita ikuti harga dari Mulaka, Medan Par Par dan Napoleon. Misalnya Kue Napoleon itu paling murah Rp 67 ribu dan paling mahal Rp 70 ribu, tetap harganya," ucapnya.

Di sisi lain, Wahyu mengatakan pihaknya, juga tak menutup kemungkinan bagi para perajin oleh-oleh yang ingin menitipkan hasil kerajinannya. "Kita ada rencana, kedepannya, kerajinan oleh-oleh untuk Khas Medan seperti gantungan kunci, baju-baju khas Medan itu akan ada juga disini," pungkasnya.*